Renungan GKE

Sabtu, 20 Oktober 2012

"FIRMAN BAGAIKAN PEDANG BERMATA DUA" (Minggu, 21 Oktober 2012)




Yohanes 6:60-66

Saudara-saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus!
Pada suatu ketika di sebuah tempat pelayanan GKE, seorang Pendeta pernah berkhotbah dengan nada yang cukup kera
s. Penekanan khotbahnya adalah bahwa perselingkuhan merupakan dosa dan tidak ada kata tawar menawar untuk dosa tersebut. Dan kebetulan dalam gereja tersebut ada seorang jemaat yang sudah lama berselingkuh. Saudara tahu, setelah mendengar khotbah yang disampaikan pendeta dalam ibadah tersebut, salah satu anggota jemaat ini menjadi tersinggung dan ia tidak mau datang lagi ke gereja. Intinya, karena firman itu sangat keras dan mengena baginya.

Selanjutnya, seorang hamba Tuhan pernah bercerita bahwa ada beberapa gereja yang mewanti-wanti terlebih dahulu agar khotbah yang dibawakan jangan sampai terdengar menyindir atau memakai topik teguran Tuhan yang keras; “Yang berkat-berkat sajalah, dan jangan lupa pakai banyak humor, supaya jemaat tidak mengantuk.” Nah, jika saya menilai, kecenderungan banyak orang hari-hari ini adalah hanya ingin mendengar yang baik-baik saja demi pemuasan telinga mereka. Kalau khotbah berkat, jemaat senang. Tetapi sebaliknya jika kotbahnya menyentuh area dosa, maka banyak jemaat pun menjadi bersungut-sungut atau bahkan tersinggung.

Saudaraku! Perlu saya tegaskan bahwa khotbah-khotbah yang keras sesungguhnya mengingatkan kita akan bahaya jebakan dosa. Tetapi bagi banyak jemaat, khotbah seperti ini menjadi sesuatu yang tidak populer bagi mereka. Ironisnya ada banyak gereja yang berkompromi dengan hal ini. Mereka memilih jalan aman untuk menyampaikan apa yang disukai jemaat untuk didengar. Mereka lebih peduli terhadap kuantitas ketimbang kualitas, hanya memikirkan jumlah ketimbang sampai tidaknya suara Tuhan bagi jemaat mereka. Di antara hamba-hamba Tuhan-pun ada yang memilih jalan seperti ini. Mereka lebih tertarik untuk bisa mencapai ketenaran atau popularitas dengan hanya memilih jalan aman, bahkan ada banyak pula yang hanya fokus pada masalah kekayaan.

Wah, bisa kita bayangkan bagaimana para jemaat yang masih belum mengerti betul akan kandungan Firman Tuhan bisa terjebak pada harapan akan kekayaan secara materi untuk diri sendiri. Kita bisa melihat pula bahwa gereja-gereja seperti ini ternyata bertumbuh pesat di luar sana. Soundsystem bagus, tata lampu, bahkan artis-artis terkenal dijadikan inti dari peribadatan. Bukan lagi Tuhan yang diutamakan, tetapi sisi entertainment atau hiburan lah yang penting bagi mereka. Promosi pun lebih diutamakan kepada siapa pendeta atau artis yang bakal hadir, itu ditulis besar-besar untuk menjaring orang. Pola seperti ini membuat semakin banyak orang yang cenderung memilih apa yang suka mereka dengar ketimbang mendalami betul apa bunyi Firman Tuhan sepenuhnya. Dan itu sebenarnya sudah disebutkan sejak dahulu di dalam Alkitab. Dan tepatlah seperti yang tercatat damal 2 Timotius 4:3-4 :”Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya. Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.”

Dari uraian di atas, ada beberapa alasan yang cukup krusial sehingga membuat kita menolak firman Tuhan:

1. Konsep firman Tuhan berbeda dengan konsep kita.

Artinya manusia sering terperangkap dalam konsep nafsunya. Dia menganggap segala yang ia lakukan adalah benar dan hanya sedikit melakukan penyelewengan terhadap kebenaran. Saya garis bawahi bahwa yang namanya penyelewengan walaupun itu sedikit tetap namanya penyelewengan, apalagi jika itu berkaitan dengan kebenaran/konsepnya Allah.

2. Kebudayaan mewariskan sistem pemikiran yang bertentangan dengan firman kepadanya.

Ketika kita hidup dalam budaya tertentu maka akan sangat sulit untuk memisahkan diri dari budaya tersebut, sebab kebudayaan itu sudah mengkristal. Berdasarkan realitas ada banyak yang mengaku kristen tapi masih terikat dengan budaya-budaya yang tidak membangun, bertentangan dengan ajaran Tuhan, pola pikir masih terikat dengan hal-hal yang berbau mistis. Akibatnya firman hanya sebagai kata-kata yang basi bagi orang-orang tersebut. Dan pula, pengaruh budaya pada zaman post modern-pun mempengaruhi kita. Sebab budaya di zaman ini serba WOOOAAW gitu! Jemaat hanya terobsesi dengan waah,woow, luar biasa, dan Tuhan Yesus atau firman dikesampingkan.

3. Dosanya ditegur

Salah satu kelemahan kebanyakan kita adalah tidak mau ditegur ketika kita melakukan perbuatan dosa. Kalau ditegur langsung tersinggung, marah, tidak mau ibadah lagi seperti contoh di atas tadi, pindah ke gereja lain, mendirikan komunitasnya sendiri,dst.

4. Mata pencaharian seseorang yang tidak sesuai dengan firman ditegur, dia merasa tersinggung dan melawan.

Kita tahu bahwa ada banyak mata pencaharian yang merugikan orang lain, misal: korupsi, menjual minuman keras, menjual obat terlarang, penipuan, dll. Orang-orang ini dalam segi finansial oke, harta berlimpah, namun ia lupa bahwa pekerjaannya itu merugikan dan merusak orang lain. Bisa dikatakan mereka menari-nari di atas penderitaan orang lain. Wajarlah kalau ditegur, sebab ia tidak mengasihi sesama manusia tapi hanya mengasihi dirinya sendiri (sebab ada keuntungan besar yang ia peroleh).

Saudaraku! Jujur saja, kadang kala kita terlena dengan Firman Tuhan yang meninabobokan kita. Memang mungkin Firman yang disampaikan ketika kita masih di sekolah minggu adalah Firman yang sederhana. Itu wajar karena kita pun masih kanak-kanak. Tetapi apabila kita sudah dewasa namun kita tetap menginginkan Firman yang “enak”, berarti ada yang salah dengan kita.

Sama seperti manusia jasmani kita bertumbuh dari bayi, anak-anak, remaja, hingga dewasa, demikian juga secara rohani kita juga harus bertumbuh. Jika ketika bayi kita hanya minum susu, kemudian makanan lembut, dan akhirnya makanan keras, demikian juga dengan kehidupan rohani kita, yang juga harus memakan makanan rohani yang keras. Apabila ketika kita mendengar Firman Tuhan yang keras dan kita langsung mundur, maka sesungguhnya permasalahan bukan terletak pada Firman itu, melainkan pada diri kita, karena mungkin saja kita masih anak-anak yang belum siap menerima Firman Tuhan tersebut.

Ingat! Setiap firman yang kita dengar dan disampaikan oleh hamba-hamba Tuhan bukanlah memberikan virus penyakit bagi kita, tetapi firman tersebut menjadi antivirus buat kita. Karenanya dalam momen ini, saya ingin mengingatkan kita kembali akan manfaat firman bagi kehidupan kita.

Sekarang apa sih manfaat firman yang diperdengarkan kepada kita?

Pertama: Firman akan memberikan hikmat.
Firman Tuhan yang sudah Allah sediakan bagi setiap kita sebagai umat-Nya, membuat kita berhikmat di dalam mengatur seluruh kehidupan kita dengan benar, sehingga hidup kita dijalani sesuai dengan kehendak-Nya.

Kedua: Firman akan menuntun kepada keselamatan. Keselamatan yang kita idam-idamkan yaitu hidup kekal bersama dengan Yesus Kristus.

Ketiga: Firman menyatakan kesalahan. Pengajaran yang ada di dalam firman menyatakan kesalahan manusia (semua manusia dinyatakan berdosa).

Keempat: Memperbaiki Kelakuan : Selain menyatakan kesalahan manusia, maka Alkitab membangkitkan harapan manusia dengan menjelaskan bagaimana hidup di dalam pola Kristen, sehingga kelakuan lama bisa diperbaiki sesuai dengan firman Tuhan.

Kelima: Firman akan mendidik kita dalam Kebenaran. Dari keseluruhan pengajaran firman di dalam Alkitab, menyatakan pendidikan tentang kebenaran yang berdasarkan kepada Allah.

Saudaraku! Biarlah lewat firman kita bersama-sama menjadi pribadi kristen yang dewasa. Setiap firman yang disampaikan kepada kita adalah sebagai cambuk bagi kita untuk mentransformasi (merubah diri) diri mejadi lebih berkulalitas di hadapan Tuhan dan sesama.

Terakhir, yang perlu kita ingat pula adalah kebenaran tidak bisa dikompromikan. Berbicara keras tapi menyelamatkan jiwa jauh lebih baik daripada berbicara manis tapi membiarkan satu jiwa berjalan binasa. Kebenaran tidak bisa dikompromikan, perlu keteguhan hati untuk tetap berpegang.

Yesus berbicara keras untuk kebaikan, begitu juga dengan hamba-hamba Tuhan. Sekeras apapun firman yang kita dengar, jangan pernah mundur. Terus maju, dan berusahalah selalu untuk hidup dalam perubahan. Tuhan Memberkati!! AMIN *(AJN)

3 komentar:

  1. Oleh Roh Kudus, kita diperbaharui setiap hari, jadilah Pengikut Kristus yang berlimpah kasih KaruniaNya. Tuhan Yesus memberkati. Amin

    BalasHapus
  2. adalah perlu makanan keras untuk kesegaran dan kebugaran rohani kita, Bertumbuh dewasa, serupa Kristus Yesus Tuhan, dan Juru selamat kita.

    BalasHapus
  3. Syalooom...............Tuhan memberkati.

    BalasHapus