Renungan GKE

Jumat, 12 Desember 2014

SETIA SAMPAI AKHIR



Wahyu 11:1-14 

Yohanes menerima instruksi untuk melakukan tindakan simbolis sebagaimana yang pernah dilakukan oleh para pendahulunya (Yes. 20:2-5; Yeh. 12:1-7; Zak. 2), yaitu mengukur Bait Suci (1).Tampaknya ini menekankan bahwa Bait Suci adalah milik Allah. Namun halaman Bait Suci tidak perlu diukur karena telah diberikan kepada kaum nonYahudi (2). Ini menggambaran bahwa Allah melindungi orang percaya dan memisahkan mereka dari orang-orang yang tidak percaya.

Siapakah dua saksi Allah yang setia yang digambarkan dalam 11:1-14? Pandangan yang lebih umum adalah melihat dua saksi ini sebagai yang  merepresentasikan (mewakili) kesaksian gereja. Dua saksi ini digambarkan sebagai dua "kaki dian," yang jelas menunjuk pada gereja (bandingkan dengan 1:20). Dua saksi ini adalah model untuk diteladani oleh semua orang kudus.

Dua saksi itu menghadapi penganiayaan yang hebat dari sang binatang, bahkan mereka dibunuh (11:7-8). Hal ini mengingatkan bahwa saksi-saksi yang memproklamasikan firman Allah dengan setia di dunia ini tidak selalu dapat mengharapkan kelepasan dari bahaya atau kematian syahid. Sebagai umat Allah atau gereja Tuhan kita dipanggil untuk siap menjadi saksi yang menderita, bahkan menderita sampai mati. Kesetiaan menderita akan dibalas oleh Allah. Berdoalah, dan  senantiasa siap menaati panggilan Tuhan untuk  selalu setia sampai akhirnya. Amin.