Mazmur
122:1-9
Yerusalem adalah pusat
ibadah dan pusat kehidupan berbangsa. Yerusalem tidak saja tempat umat
menyembah Allah, tetapi juga tempat sumber pengayoman Allah melalui
kepemimpinan umat yang diwujudkan. Masa kini, Gereja dan Negara adalah dua
institusi berbeda fungsi dan tujuan. Namun keduanya adalah hamba Allah tempat kebaikan
seharusnya diujudnyatakan sebagai syukur yang teralami oleh banyak orang. Bagi
Israel, kota Yerusalem adalah simbol kehadiran Allah yang mempersatukan mereka,
walaupun mereka terdiri dari beragam suku (4).
Allah berkenan menyatakan kehadiran-Nya di
Bait Allah Yerusalem (1Raj.9:3). Pemazmur bukan semata-mata kagum
kepada kota Yerusalem melainkan rindu kepada Yahwe yang hadir di sana. Hal itu
nyata lewat pernyataan pemazmur yang bersukacita untuk pergi ke rumah Yahwe dan
menemukan kebaikan-Nya di sana (Mzm. 121:1, 9). Yerusalem juga menjadi simbol
pemersatu Israel karena kuasa Allah dinyatakan lewat hamba-Nya, Daud dan
keturunannya yang menjadi raja atas mereka (5).
Betapa indahnya kalau
gereja boleh menjalankan peran baik sebagai pemersatu umat Tuhan maupun sebagai
pengarah kebijakan-kebijakan para pemimpin negara ini. Simbol kehadiran Allah
dan kehadiran kepemimpinan dalam gereja jangan sampai menjadi tempat eksklusif
hanya untuk kelompok, etnis, suku, bahasa, status sosial tertentu. Mari kita
yang sudah mengalami kasih karunia-Nya, memancarkan syalom Allah dalam Kristus
kepada semua orang tanpa syarat dan batasan apa pun. Mari kita ungkapkan
panggilan untuk menjadi berkat bagi sekalian orang itu baik dalam doa,
program-program, maupun dalam tindakan nyata kita sehari-hari. Amin!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar