Mazmur 92:1-16
Bila Pemazmur mengatakan bahwa orang benar akan bertunas seperti pohon korma, maksudnya tiada lain tiada bukan tentu untuk menggambarkan bahwa orang percaya itu akan memiliki akar yang kuat. Orang benar akan mampu tegar berdiri ditengah berbagai hambatan, dan akan mampu untuk terus bertumbuh dan menghasilkan buah.
Layaknya pohon korma yang menyegarkan, orang-orang benar pun seharusnya bisa menjadi penyegar bagi lingkungan yang "tandus", menjadi oase di tengah padang gurun, menjadi berkat yang mendatangkan sukacita bagi sesama. Karenanya tidak heran bila dalam Alkitab, korma juga dipakai sebagai lambang kemenangan dan kegembiraan. Ingat, ketika penduduk Yerusalem mengelu-elukan Yesus dengan daun-daun palem, sebagai simbol kemenangan-Nya (bdk.Yoh.12:13).
Lalu pohon aras Libanon? Oh, pohon aras atau dalam istilah Latinnya “cedrus libani” (bhs. Ibrani: eres; bhs. Yunani: kedros), pohon yang tingginya bisa mencapai 40 meter ini kayunya sangat keras dan tahan lama. Tidak mudah lapuk. Ya, karenanya tidak heran bila kayu ini juga dipakai untuk pembangunan, baik istana raja Daud, Bait Salomo (bdk.II Sam.5:11; I Raj.5:6-10). Bukan itu saja, kayu jenis ini jika dibakar akan mengeluarkan bau yang harum. Karena itu para imam juga menggunakan jenis kayu pohon aras untuk dibakar pada mezbah persembahan.
Saudara, apakah kehidupan kita seperti pohon aras yang kokoh, kuat, dan tidak mudah lapuk oleh berbagai persoalan hidup? Apakah kehidupan kita telah mengeluarkan bau harum, baik dari tutur kata, sikap dan tindakan? Sebagai orang percaya, bertunaslah seperti pohon kurma yang menghasilkan buah yang menyenangkan, dan jadilah kokoh seperti aras Libanon dalam mengarungi kehidupan ini. Amin!
(Pdt.Kristinus Unting, M.Div)
Haleluya....
BalasHapusRenungan ini lebih menguatkan saya...
Terimakasih...
IMANUEL
Semoga menjadi berkat buat kita semua. GBU.
BalasHapus