Mazmur 91:1-16
Adalah seorang yang bernama William Devers.
Ia merupakan salah satu anggota marinir AS yang turut berperang melawan Jepang
pada PD II. Meski masih muda, Devers terang-terangan menyatakan dirinya atheis.
Tak satupun argumen, kutipan Alkitab, bahkan nasihat rekan-rekannya sesama
marinir yang dapat menggoyahkannya. Suatu hari, kompi Devers terlibat kontak
senjata dengan sekelompok tentara Jepang yang sedang berpatroli. Insiden itu
menyebabkan beberapa rekannya tewas dan terluka, termasuk seorang pendeta
tentara.
Dalam keadaan sekarat, pendeta itu memanggil
Devers. “Di kantongku sebelah kiri… ambillah... kumohon… Semalam aku bermimpi.
Dalam mimpiku ada malaikat mendatangiku dan mengatakan bahwa aku harus
membuatmu mengambil Alkitab ini. Ambillah nak, kumohon.” kata pendeta itu. Demi
menenangkan orang itu, Devers mengambil Alkitab itu lalu memasukkannya ke dalam
kantongnya.
Beberapa menit kemudian, pasukan Kopral Devers disergap oleh patrol Jepang. Dan sebelum mengetahui apa yang telah terjadi, ia telah tergeletak di tanah. Pikirannya menghadapi kegelapan, pasti ia sedang sekarat. Ketika sadar, ia merasakan luka tembak di dadanya. Namun tidak ada darah. Peluru menembus ke dalam Alkitab yang dibawanya di dalam kantong, bersarang di kitab Mazmur 91:7: “Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu.”
Beberapa menit kemudian, pasukan Kopral Devers disergap oleh patrol Jepang. Dan sebelum mengetahui apa yang telah terjadi, ia telah tergeletak di tanah. Pikirannya menghadapi kegelapan, pasti ia sedang sekarat. Ketika sadar, ia merasakan luka tembak di dadanya. Namun tidak ada darah. Peluru menembus ke dalam Alkitab yang dibawanya di dalam kantong, bersarang di kitab Mazmur 91:7: “Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu.”
Melalui Mazmur ini, Firman Allah menyatakan
janji perlindungan dan pertolongan kepada umat-Nya yang setia, "Orang
yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan yang
Mahakuasa akan berkata kepada Tuhan: 'Tempat perlindunganku dan kubu
pertahananku, Allahku, yang kupercayai.' " (ay.1-2). Bila
kita sungguh-sungguh mengasihi Dia, Ia sendiri berjanji untuk menolong kita
pada masa kesukaran. Ya, keamanan sepenuhnya kepada yang mengandalkan Allah.
Kepada setiap hati yang melekat kepada-Nya dengan penuh rasa syukur.
Saudara, Mazmur ini menawarkan keamanan bagi
anak-anak Allah, yaitu kepada mereka yang menyerahkan diri pada kehendak dan
perlindungan Yang Mahakuasa, yang setiap hari berusaha untuk hidup di hadapan
Allah. Tuhan pasti turut campur tangan dan membela kita. Dia berkata, "Bila
ia berseru
kepadaKu, Aku akan menjawab, Aku
akan menyertai dia dalm kesesakan, Aku akan meluputkannya dan
memuliakannya." (ay.15). Kita diyakinkan
bahwa Allah akan menjadi perlindungan kita dan kita dapat mencari
perlindungan-Nya. Ya, hanya Allah tempat perlindungan yang tiada tara! Amin!
(Pdt.Kristinus Unting, M.Div)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar