Renungan GKE

Senin, 18 Februari 2013

MELANGKAH BERSAMA TUHAN





Kejadian 12:1-9

Abraham (dulunya bernama Abram) adalah tokoh yang sangat terkenal dalam Alkitab. Sejak dari anak-anak SHA, Remaja, Pemuda, bahkan rata-rata warga jemaat sudah barang tentu mengenal tokoh yang satu ini. Bahkan Abraham menjadi panutan tentang bagaimana sikap hidup bagaimana sikap hidup percaya sesungguhnya kepada Allah. Karenanya tidak heran bila Abraham disebut sebagai “Bapak orang Percaya”. Abraham dipanggil keluar  dari negeri asalnya Ur oleh Tuhan ke suatu tempat yang dia sendiri tidak mengetahuinya, tetapi Abraham taat kepada  Tuhan. Tuhan memakai Abraham untuk membuat  sebuah bangsa yang besar dan dari bangsa itulah kita semua mendapatkan keselamatan karena dari keturunan Abraham lahirlah  Yesus (bdk. Kej. 3:15). 

Allah yang memanggil Abraham, juga memanggil kita semua. Sebagai orang percaya kita juga dipanggil untuk keluar memberitakan Injil kepada orang lain supaya mereka juga mendapatkan berkat keselamatan. Tuhan mungkin sedang membimbing kita ke tempat di mana kita dapat melayani Dia dan berguna bagi Dia. Tuhan juga memanggil kita untuk “keluar” memisahkan diri dari hal-hal yang najis dan yang dapat menghalangi kita menjadi anak-anak Tuhan. Kalau kita taat seperti Abraham maka kita akan mendapat berkat.

Pada masa mudanya, seorang negarawan Inggris bernama Joseph Chamberlain (1836-1914) mengajar Sekolah Minggu. Ayat Alkitab yang paling disukainya terdapat dalam  Kejadian 12: 5 yang mengungkapkan kalimat "Mereka berangkat ke tanah Kanaan, lalu sampai di situ." Ayat tersebut adalah motto yang sesuai bagi orang yang bertekad baja seperti Chamberlain. Ayat itu juga memberinya dasar alkitabiah yang kuat untuk mengemukakan dua kunci kesuksesan dalam hidup orang percaya. Pertama, kita perlu memiliki tujuan yang tepat-"Mereka berangkat ke tanah Kanaan." Kedua, terus menempuh perjalanan yang telah kita awali-"lalu sampai di situ." 

Saudara, memang ada saat dalam hidup di mana kita perlu meninggalkan zona nyaman. Misalnya, saat pindah kerja, atau saat kita kehilangan apa yang kita andalkan. Jika saat itu tiba, jangan takut melangkah. Jangan menunggu sampai semua sudah tampak pasti, baru bertindak. Beriman berarti memberanikan diri melangkah dengan terus melihat ke mana Tuhan akan memimpin kita. Jangan biarkan keamanan dan kenyamanan yang kita rasakan saat ini membuat kita enggan terlibat dalam penggenapan rencana baik Tuhan tersebut. Berkat Tuhan tidak tergantung dari situasi dan tempat. Juga tidak dapat diperhitungkan dengan ilmu pasti manusia yang terbatas. Pandanglah harapan ke depan berlandaskan akan janji Tuhan dan dengan mata Iman. Ya, karena itulah hakikat iman. Bagaimana dengan Anda? Apakah Allah juga menjadi pusat hidup Anda saat ini? Jika ya, melangkahlah! Berkat Allah ada di depan Anda! Amin!

(Pdt.Kristinus Unting, M.Div)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar