Renungan GKE

Rabu, 25 Februari 2015

SABARLAH MENANTI JAWABAN TUHAN


Ayub 12:1-11

Dalam menghadapi realita kehidupan, terlebih ketika menghadapi berbagai pergumulan  tidak sedikit orang menjadi stress, kecewa, dan putus asa seperti tak memiliki pengharapan! Kenapa terjadi demikian? Jawabnya tentu, karena  tidak memiliki dasar kekuatan untuk melawan dan memenangkannya. Karena ia tidak mendasarkan hidupnya pada kedalaman Firman Tuhan. Ya, doa-doa hanya sekedar penyampaian unek-unek dalam kekecewaan pada Tuhan, untuk mendapatkan pembenaran dari keinginan yang tak kesampaian.

Dalam masalah kehidupan iman kadang-kadang dapat terjadi demikian. Telah sekian lama menjadi orang Kristen, tapi imannya begitu-begitu saja. Sedikit-sedikit kecewa. Sedikit-sedikit putus asa. Ya, ini tentu saja karena tidak didasari pada keteguhan hati untuk terus-menerus menjadikan Firman-Nya sebagai cahaya yang menyinari, hingga dengan terang-Nya mampu memahami dan meyakini bahwa apa yang  Tuhan lakukan itu luar biasa dan baik adanya!

Penyerahan diri kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh itu amat perlu.  Layaknya seorang anak yang sungguh mempercayai kebaikan bapaknya sepenuhnya.  Firman Allah adalah dasar kehidupan, tanpa ragu akan penyertaan Allah.  Bila ini tidak dilakukan, karenanya tidak heran, bila imannya tidak bertumbuh-tumbuh juga. Bila pergumulan melanda, maka ia terhenti di tengah jalan. Ibarat layu sebelum berkembang, akhirnya kering, karena tak tak ada siraman air yang memberikan pertumbuhan!

Karena itu, tenangkan pikiran supaya beban jadi ringan. Damaikan hati supaya jiwa boleh tenang. Kuatkan diri supaya sabar hadapi pergumulan kehidupan. Jika ada yang belum didapat hari ini, besok dapat dicoba lagi. Dekatkanlah dirimu pada Tuhan. Semakin dekat hidupmu dengan Tuhan, semakin ringan beban hidupmu yang kau rasakan. Janganlah kau berhenti berharap. Karena hidup pasti berubah bila terus berusaha di atas keyakinan dan keinginan yg kuat. Amin!

 (Pdt.Kristinus Unting, M.Div)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar