Ayub 12:1-11
Dalam menghadapi realita kehidupan, terlebih ketika
menghadapi berbagai pergumulan tidak
sedikit orang menjadi stress, kecewa, dan putus asa seperti tak memiliki
pengharapan! Kenapa terjadi demikian? Jawabnya tentu, karena tidak memiliki dasar kekuatan untuk melawan
dan memenangkannya. Karena ia tidak mendasarkan hidupnya pada kedalaman Firman
Tuhan. Ya, doa-doa hanya sekedar penyampaian unek-unek dalam kekecewaan pada
Tuhan, untuk mendapatkan pembenaran dari keinginan yang tak kesampaian.
Dalam masalah kehidupan iman kadang-kadang dapat terjadi
demikian. Telah sekian lama menjadi orang Kristen, tapi imannya begitu-begitu
saja. Sedikit-sedikit kecewa. Sedikit-sedikit putus asa. Ya, ini tentu saja
karena tidak didasari pada keteguhan hati untuk terus-menerus menjadikan
Firman-Nya sebagai cahaya yang menyinari, hingga dengan terang-Nya mampu
memahami dan meyakini bahwa apa yang
Tuhan lakukan itu luar biasa dan baik adanya!
Penyerahan diri kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh itu amat
perlu. Layaknya seorang anak yang
sungguh mempercayai kebaikan bapaknya sepenuhnya. Firman Allah adalah dasar kehidupan, tanpa
ragu akan penyertaan Allah. Bila ini
tidak dilakukan, karenanya tidak heran, bila imannya tidak bertumbuh-tumbuh
juga. Bila pergumulan melanda, maka ia terhenti di tengah jalan. Ibarat layu
sebelum berkembang, akhirnya kering, karena tak tak ada siraman air yang
memberikan pertumbuhan!
Karena itu, tenangkan pikiran supaya beban jadi ringan.
Damaikan hati supaya jiwa boleh tenang. Kuatkan diri supaya sabar hadapi
pergumulan kehidupan. Jika ada yang belum didapat hari ini, besok dapat dicoba
lagi. Dekatkanlah dirimu pada Tuhan. Semakin dekat hidupmu dengan Tuhan,
semakin ringan beban hidupmu yang kau rasakan. Janganlah kau berhenti berharap.
Karena hidup pasti berubah bila terus berusaha di atas keyakinan dan keinginan
yg kuat. Amin!
(Pdt.Kristinus Unting, M.Div)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar