Renungan GKE

Sabtu, 20 Oktober 2012

KEBAHAGIAAN ORANG YANG HIDUP MENURUT TAURAT TUHAN

Mazmur 119:89-96

Mazmur ini adalah sebuah ungkapan iman dari seorang yang sungguh-sungguh berada dalam pesona dan kekaguman yang luar biasa akan Allah dan Firman-Nya. Ia meyakini    dengan sungguh-sungguh bahwa Firman Allah adalah “Ya” dan “Amin”! Kokoh teguh tiada banding, senilai sorga! Ia mengimani bahwa Allah setia akan Firman-Nya dari kekal sampai kekal. Bahkan, ia sangat percaya bahwa Allah memberikan keadilan, perlindungan, dan    penghiburan dalam pergumulan kehidupan (ay.89-90).

Apa dasarnya? Keteguhan pemazmur ini didasari oleh keyakinan bahwa segala sesuatu telah diciptakan oleh Tuhan menurut hukum-hukum-Nya (ayat 90,91), termasuk hukum alam. Karena itu, apa pun di bumi ini tidak ada yang dapat menggoyahkan Taurat Tuhan di surga (ayat 89). Segala sesuatu di dunia ini ada batasnya, tetapi Firman Tuhan kekal adanya.    Dengan firman-Nya yang tak terbatas dan kekal, Tuhan menghidupkan kita, sehingga kita tidak binasa dalam sengsara, tetapi beroleh keselamatan. Itulah sebabnya firman-Nya layak dipercaya.

Dengan sebulat hati pemazmur menyerahkan diri kepada Taurat Tuhan, oleh karena dengan jalan itu berarti ia juga menyerahkan dirinya kepada perlindungan Tuhan sendiri.   Penyerahan diri dalam nada kemenangan iman, “Sekiranya Taurat-Mu tidak menjadi kegemaranku, maka aku telah binasa.” (ay. 92). Dia menegaskan bahwa dia tidak akan pernah melupakan titah-titah Allah, sebab dengan itu “Engkau menghidupkan aku.” (ay.93) Saudara, seperti pengalaman penderitaan manusia pada umumnya, pemazmur sungguh-sungguh menyadari bahwa ia sama sekali tidak mampu menahan penderitaannya sendiri. Ia meyakini betul akan pertolongan Tuhan. Karena itu, ia memohon kepada Tuhan agar menolongnya (ay.94).

Bagaimana dengan kita? Ketika masalah bertubi-tubi menimpa kita oleh berbagai      sebab, sejauh mana kita sungguh-sungguh berpegang pada titah-Nya, pada Firman-Nya, pada janji-janji-Nya? Ini harus betul-betul kita sadari. Supaya tidak setengah-setengah mengimani. Pemazmur memberi teladan bagi kita untuk tetap percaya dan berpegang pada firman Allah. Karena pada hakikatnya inilah rahasia kebahagiaan yang sebenar-benarnya bagi kita orang percaya. Ya, ketika kita sungguh-sungguh berpegang dan berjalan dalam titah-titah Tuhan, itulah kebahagiaan orang beriman yang sempurna! Telah teruji dan terbukti dapat dipercaya! AMIN!

Pdt.Kristinus Unting, M.Div

Tidak ada komentar:

Posting Komentar