Renungan GKE

Senin, 03 Desember 2012

BERJAGA-JAGA


I Tesalonika 5:1-11

Seorang ayah datang untuk menjemput anaknya seusai persekutuan remaja di gereja. Saat memasuki tempat parkir, ia melihat anak laki-lakinya yang masih remaja berada di dekat pintu keluar, tak sadar akan kedatangan ayahnya. Si ayah memutuskan untuk melihat sampai seberapa lama anaknya akan mencari-cari dan menemukannya di situ. Setelah dua puluh menit berlalu, barulah si ayah membunyikan klakson untuk menarik perhatian anaknya. “Ayah dari mana saja?” tanya si anak ketika masuk ke mobil. “Ayah sudah duduk di sini sejak 20 menit yang lalu,” jawab sang ayah, membuat anaknya terkejut mendengarnya.

Menurut Anda, apakah kita seperti si anak yang keasyikan itu tatkala Yesus datang kembali bagi kita? Oh, kita pasti akan melihat-Nya saat Dia kembali. Kedatangan-Nya pasti tampak nyata bagi kita. Namun, apakah kita akan sedemikian tenggelam dalam kesibukan sehari-hari sehingga kita tidak lagi mencari-Nya dan bersiap-siap menyambut kehadiran-Nya? Atau, adakah kita senantiasa berjaga-jaga, antusias menunggu kedatangan-Nya?

Tidak mudah untuk tetap memusatkan perhatian pada kedatangan Tuhan. Kita memiliki begitu banyak hal untuk dipikirkan sehingga kedatangan Kristus kita kesampingkan. Jika demikian, “baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar”. Agar dapat bersiap-siap bagi kedatangan Kristus, kita perlu terus-menerus berjaga-jaga. Lalu bagaimana kita akan melakukan hal berjaga-jaga ini jika kita tidak tahu kapan waktunya? Apa yang harus saya perbuat? Apakah makna dari kata ‘berjaga-jaga’ ini?

Saudara, masalahnya bukanlah pada, “Berjaga-jaga terhadap apa?” melainkan, “Bagaimana berjaga-jaga?” Artinya, ‘berjaga-jaga’ itu berarti kita tidak sekadar duduk memelototi layar pengumuman, atau seperti yang telah diupayakan oleh sebagian orang, berusaha menghitung hari kedatangan Yesus. Apakah dia akan datang tahun ini atau tahun depan, atau tahun berapa? Menghitung kapan tanggal kedatangannya tidaklah penting. Yang penting adalah bahwa kita terus berjaga-jaga, artinya, tetap dalam keadaan terjaga menjalani kehidupan Kristen, hidup di dalam terang, hidup dalam kesetiaan terhadap Tuhan.

Panggilan kita sebagai seorang Kristen, yakni supaya kita menjalani kehidupan ini setiap saat sebagaimana mestinya sehingga kapan pun Tuhan datang, kita akan ditemukan setia, terjaga, hidup secara rohani dan siaga, mengerjakan hal-hal yang telah menjadi panggilan kita. Ini adalah pokok yang sangat penting. Jika kita hidup di dalam kesetiaan terhadap Tuhan, setiap hari secara konsisten menjalani kehidupan Kristen, maka ketika Tuhan datang, tak ada hal yang perlu kita takutkan. AMIN!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar