Renungan GKE

Senin, 03 Desember 2012

YANG MISKIN JANGAN MENANGIS, YANG KAYA JANGAN TERTAWA





Yakobus 1:9-11

Pada hakikatnya Alkitab tidak mengajarkan bahwa semua orang kaya adalah orang berdosa. Atau semua orang miskin otomatis masuk sorga. Masuk sorga bukanlah soal miskin atau kaya, tetapi sikap hidup, entah kita miskin atau kaya. Namun, apa yang digambarkan Yakobus merupakan ciri dari banyak orang yang kaya (ayat Yak 5:1-6; 2:1-3). Hati-hatilah dengan kekayaan. Allah memang tidak anti kekayaan, tetapi Allah memberikan peringatan yang keras tentang bahaya kekayaan (Mat 6:24 Mat 19:23-24 Luk 12:20-21 1Tim 6:10 dsb). Mengapa? Karena: Pertama, Kekayaan memberikan lebih banyak kesempatan atau kemungkinan untuk berbuat dosa. Misalnya dalam hal berzinah, punya istri kedua dsb, piknik pada hari Minggu sehingga tidak pergi ke gereja, dsb. Kedua, Kekayaan dapat menyebabkan hati kita tidak tertuju kepada Tuhan. Dalam Mat 6:21 Tuhan Yesus berkata: “dimana hartamu berada disitu juga hatimu berada”! Kalau saudara menimbun harta di surga, maka hati saudara akan tertuju kepada Tuhan. Sebaliknya, kalau saudara menimbun harta di dunia, maka hati saudara akan tertuju pada harta duniawi tersebut! Makin banyak harta duniawi saudara, makin besar kemungkinannya hati saudara dikuasainya!

Bagaimanapun bergunanya kekayaan, itu tidak berguna untuk kekekalan, karena kalau kita mati, kita tidak bisa membawa satu senpun! Bandingkan dengan perumpamaan orang kaya yang bodoh (Luk 12:16-21). Bandingkan juga dengan Amsal 11:4 yang berbunyi: “Pada hari kemurkaan harta tidak bergu¬na, tetapi kebenaran melepaskan orang dari maut”. Jangan mempercayakan diri pada kekayaan.

Memang kekayaan itu bisa memberikan banyak kesenangan (lahiriah semu) dan kemudahan-kemudahan tertentu kepada kita. Tetapi itu hanya bisa terjadi selama kita hidup, dan itu tidaklah terlalu lama (bdk. Yak 4:14b Maz 39:5-6). Setelah itu kita masuk dalam kekekalan (hidup kekal atau hukuman kekal). Bukankah kekekalan ini yang seharusnya lebih kita pikirkan? Karena itu, perlulah waspada agar hidup ini bukan malah menjadi budak kekayaan. Hanya terus berjuang untuk menjadi kaya, tetapi lupa berjuang untuk mendekat kepada Tuhan, dan lupa memperkaya kerohanian saudara!

Apakah Anda seorang yang kaya harta tetapi miskin secara rohani? Apakah kekayaan dan harta duniawi yang Anda miliki jauh lebih besar dari kekayaan rohani Anda? Jika ini yang terjadi, janganlah telalu bangga dan tertawa. Karena bisa jadi nanti akhirnya akan menangis. Apakah Anda seorang miskin harta dan miskin rohani? Oh, juga janganlah dulu mengklaim bahwa Anda otomatis masuk sorga. Karena masuk sorga bukanlah soal miskin atau kaya, tetapi kehidupan yang benar dan iman kepada Tuhan Yesus Kristus. Atau, apakah Anda seorang yang miskin harta tetapi kaya dalam kebanaran dan kasih? Nah, bila seperti ini, janganlah minder atau berkecil hati, karena nantinya Andalah yang paling berbahagia dan tertawa. Seperti kata Yesus: “Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.” (Mat. 5:7). AMIN!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar