Renungan GKE

Senin, 03 Desember 2012

KETIKA MENGHADAPI PENCOBAAN


Yakobus 1:2-8

Penderitaan adalah sebuah kata yang pada umumnya dihindari oleh semua manusia. Semua orang ingin hidup senang, sejahtera, aman tanpa melewati kesukaran. Ada banyak orang yang beranggapan bahwa kalau kita menjadi orang kristen yang sungguh-sungguh, maka Tuhan akan menolong dan memberkati kita dalam segala hal, baik dalam kesehatan, keuangan, pekerjaan, study, dsb, sehingga jalan kita menjadi mulus dan enak! Ajaran seperti itu jelas bertentangan dengan Kitab Suci. Tetapi suka atau tidak, yang namanya kesukaran, penderitaan dan ujian hidup pasti dialami setiap orang.

Disaat menghadapi pencobaan, tidak jarang biasanya orang akan mulai menuduh orang lain dan segala sesuatu: mereka mulai menggerutu kepada Allah karena tidak menolong mereka; mereka akan menggerutu kepada orang lain karena tidak mengasihi; mereka akan meratapi betapa berat hidup yang mereka jalani. Akan tetapi semua keluhan itu tidak akan menolong kita mengatasi pencobaan itu. Menuduh orang lain, hanya akan membuat keadaan kita bertambah buruk.

Kata “pencobaan” (Yunani: “peirasmos”) menunjuk kepada penganiayaan dan kesulitan yang datang dari dunia atau Iblis. Dalam versi Inggris NIV (“supaya kamu menjadi matang”). Matang (Yunani: “teleios”) mencerminkan pengertian alkitabiah tentang kedewasaan, yang didefinisikan sebagai hubungan yang benar dengan Allah yang berbuahkan usaha yang sungguh-sungguh untuk mengasihi Dia dengan sepenuh hati dalam pengabdian yang sepenuhnya, ketaatan, dan kemurnian (Bdk.Ul 6:5; 18:13; Mat 22:37).

Karena itu, jika Yakobus mengingatkan kita bahwa kita harus bersukacita, dia tidak bermaksud menyuruh kita untuk bersenang-senang di dalam penderitaan. Dia mengingatkan kita untuk memandang ujian ini melalui mata iman. Hanya dengan demikian, maka kita dapat melihat indahnya tujuan dan berkat yang Allah sediakan bagi kita di dalam ujian itu. Memang kesukaran menyakitkan, tetapi orang yang setia menghadapi kesukaran, maka kebahagian yang dari Kristus nyata bagi kita. Tidak ada yang tiba-tiba dewasa, jika ia tidak melewati kesukaran. Karena itu, milikilah iman yang sungguh, mintalah hikmat supaya hati dan pikiran kita dikuasai oleh Kristus, maka kebahagian menguasai kita. AMIN!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar