Renungan GKE

Kamis, 21 Maret 2019

SUPAYA TERLUPUT DARI KEBINASAAN



Lukas 13:1-5

Anda pernah mengikuti prosesi pemakaman di pekuburan? Bila pernah (apalagi sering), maka juga pasti mendengar ucapan Hamba Tuhan dari Liturgi yang digunakan sembari menjatuhkan tanah tiga kali ketika peti jenazah diturunkan ke liang lahat: “Tanah memang asal tubuh manusia, sebab itu iapun kembali menjadi tanah, akan tetapi Tuhan Yesus Kristus yang pohon kehidupan, akan menghidupkan tubuh orang yang percaya untuk memperoleh kehidupan yang kekal.”

Menurut kesaksian Alkitab, tubuh manusia memang berasal dari debu tanah! Firman Tuhan berkata: “dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu.” (Kej.3:19). Tubuh manusia yang dari materi (debu tanah), yang telah terkutuk karena dosa memang tidak kekal. Rapuh, mengalami penuaan, rentan terhadap sakit penyakit.


Tubuh manusia yang dari materi (debu tanah) tidak kebal terhadap bencana yang melanda. Cepat atau lambat, akan mengalami kematian, dikubur, kembali menjadi debu tanah! Tidak terkecuali, entahlah dia seorang pendosa atau taat beragama. Entah dia seorang pejabat, Mahasiswa, atau orang biasa. Semua mengalami hal yang sama.

Orang-orang di zaman Yesus terjebak pada suatu pemikiran, hanya sibuk mempersoalkan tentang tubuh yang materi. Berdosa atau tidak, masuk sorga atau tidak, dinilai dari cara matinya. Bila mengalami kematian karena musibah menimpa, nah, pasti karena dosa, tidak bakalan masuk sorga! Bila matinya secara tenang dan wajar, nah, pasti orang beriman, melenggang menuju sorga.

Tubuh yang materi, yang memang dosa adanya, yang memang akan binasa, mana mungkin masuk sorga. Lalu bagian mana dari diri manusia yang bersifat kekal? Pada bagian lain, Firman Tuhan katakan: “dan debu kembali menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada Allah yang mengaruniakannya.” (Pkh.12:7). Tidak kurang, Rasul Paulus jelaskan atas ketidakmengertian orang di Korintus: “yang dibangkitkan adalah tubuh rohaniah. Jika ada tubuh alamiah, maka ada pula tubuh rohaniah.” (I Kor.15:44b).

Lalu bagaimana supaya terluput dari kebinasaan? Tidak ada kata lain, selain bertobat! Dua kali dalam nas ini Yesus tegaskan jika tidak bertobat, siapa pun manusia pasti binasa! Sehebat apa pun cara beragama, apalagi yang hanya mengandalkan perbuatan, tetap akan binasa!

Suatu saat kita akan mati
Terbujur kaku seukuran peti
Dan dibawa ke tempat yang sepi.....
Harta kekayaan, gelar dan jabatan sudah tak berarti lagi
Kita takkan dapat menikmati makanan enak seperti dulu lagi
Kita tak dapat belanja ke berbagai mall lagi
Atau ketempat renang, atau ke tempat-tempat rekreasi
Semua sudah berakhir dan berhenti
Telpon, sms, masenger, fb tak terhubung lagi

Selagi hidup kita perlu mawas diri…..
Sebelum terbujur kaku di dalam peti
Dan diantar ke tempat yang sunyi
Perlu berbenah diri
Perlu bercermin diri
Perlu berhati-hati
Perlu bertobat dan perbaiki diri
Jangan salahgunakan berkat yang Dia beri
Berbagilah bila mendapat kelimpahan rejeki
Jangan dinikati sendiri

Sadarlah suatu saat kita akan mati…..
Diantar ke tempat yang sunyi
SIM, KTP, Ijazah, rekening Bank sudah tak berguna lagi
Hawa nafsu jangan dituruti
Perlu penguasaan diri
Dan harus peka terhadap segala situasi
Yang sekiranya dapat merugikan diri sendiri
Sikap takabur dan iri hati,
Jangan biarkan bersemayam di dalam hati
Karna itu juga menjadi catatan tersendiri
Yang juga turut menentukan kemana arah kita nati.

Bukan cara mati yang menentukan orang selamat, tetapi pertobatan sebelum mati. Bukan soal cara mati, tetapi kemana setelah mati! Yesus bersabda: “Akulah kebangkitan dan hidup, barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup, walaupun ia sudah mati.” (Yoh.11:25). Amin!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar