Renungan GKE

Selasa, 26 Maret 2019

KATA TERUCAP KAKI TERTANCAP !




Lukas 15:11-32

Pilihan kata-kata yang digunakan dapat menentukan kepribadian, kualitas diri, serta isi hati seseorang. Yesus sebenarnya tidak sekedar menanggapi laporan tentang kematian orang-orang Galilea yang dibantai Pilatus ketika mempersembahkan korban yang jadi inti persoalan. Tetapi lebih pada maksud tersembunyi dari kata-kata serta isi hati si penyampai berita yang Yesus persoalkan untuk dikoreksi dan diluruskan (Ay.1).

"Mulut anda yang menentukan siapa Anda” seperti sering orang istilahkan, persis gambaran yang terdapat pada diri para penyampai berita. Sebenarnya (walau secara tersamar), mereka hendak mengatakan bahwa orang Galilea yang mengalami kematian secara mengenaskan itu, karena dosa mereka. Mereka memang layak menerimanya!

Mulut mereka berisi kata-kata penghakiman tentang dosa orang lain. Sementara mereka sendiri tanpa sadar, bisa jadi jauh lebih berdosa dari mereka yang mengalami kematian yang mengenaskan itu. Yesus menegaskan, bahwa setiap orang dapat mengalami hal yang sama sebagai hukuman bila tidak bertobat. Persis seperti Yesus katakan memang akhirnya terjadi pada penduduk kota Yerusalem yang sombong rohani. Rata dengan tanah! (Ay.3).

Tidak ada seorang pun manusia yang suci tak berdosa. Tak ada seorang manusia juapun yang kebal terhadap bencana. Toh ada, itu hanyalah anugerah semata. Janganlah ada manusia yang berbagga, sombong rohani, merasa telah suci dan luput dari ganjaran hukuman akibat dosa-dosa. Tidak terkecuali, mereka para penyampai berita. Juga termasuk kita semua. Kecuali bila bertobat serta membuka diri terhadap anugerah Allah (Ay.5).

Janganlah buru-buru menilai dosa orang lain. Jangan-jangan kita sendiri jauh lebih berdosa dari orang lain. Kita tidak mungkin membebaskan diri sendiri dari dosa. Karena itulah Yesus menderita dan mati di kayu salib untuk menebus dosa umat manusia. “Bertobat’ adalah kata kunci. Berbenah diri sebelum mati. Sebab bila kita hanya menilai dosa orang lain, tetapi tidak sadar akan dosa sendiri, maka yang akan terjadi, bak pepatah “kata terucap, kaki tertancap”! Amin!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar