Renungan GKE

Minggu, 16 Februari 2014

JADILAH ALAT YANG BISA MENGUBAH KEADAAN




Nehemia 6:1-19

Selama kita hidup, yang namanya tantangan pasti ada. Tantangan itu bisa datang berupa apa saja dan dari mana saja. Tantangan akan selalu ada selama kita berjuang menegakkan kebenaran. Namun kita bisa belajar dari Nehemia bagaimana cara menyikapi hambatan secara positif. Pembangunan kembali tembok Yerusalem yang telah mencapai hasil yang sangat mengagumkan nyaris gagal karena niat jahat Sanbalat dan Tobia. Dengan berbagai cara Sanbalat dan kawan-kawan terus berusaha menggagalkan pembangunan tembok Yerusalem. Nehemia diteror. Mereka berupaya menjebak dan mencelakakan Nehemia dengan mengundangnya berunding. Akan tetapi, usaha ini gagal karena Nehemia menolak undangan tersebut. Berbagai cara mereka pakai: mulai dari mengolok-olok, membujuk, mengancam, melontarkan fitnah, hingga cara 'rohani' yang tidak rohani sama sekali yaitu memakai nabi palsu untuk mengucapkan nubuat palsu. Semua cara itu dimaksudkan untuk menggagalkan misi Nehemia. Namun sejauh itu Nehemia tetap sanggup melewati masa krisis itu karena pimpinan Tuhan.

Apa yang memampukan Nehemia menepis semua niat jahat musuhnya? Pertama, Nehemia sadar bahwa yang sedang dikerjakannya adalah pekerjaan besar dari Allah sendiri (ay.3). Konsentrasi Nehemia terfokus pada karya Tuhan dalam proses pemulihan umat Allah yang besar itu. Kedua, Nehemia mengabaikan berita palsu dan tetap konsisten pada kemurnian hati. Nehemia sama sekali tidak mempedulikan desas- desus yang diciptakan oleh lawannya. Ia tetap terus bekerja. Ketiga, kesadaran akan peranannya di hadapan Allah (ay.11). Sekalipun nabi yang meminta, Nehemia peka dan jauh lebih taat pada ketetapan Allah daripada mendengar persekongkolan kotor nabi- nabi palsu itu. Akhirnya pekerjaan itu selesai dengan begitu fantastik dan mengagumkan (ay.15). Mengapa? Karena pekerjaan itu dilaksanakan bersama Allah.

Saudara, seringkali pekerjaan Allah yang indah dan luar biasa diawali dengan kerja keras dan penuh tantangan, bukan pertentangan. Hal ini wajar, karena Iblis tidak pernah tinggal diam dan membiarkan karya Allah yang luar biasa terjadi atas kehidupan anak-anak-Nya. Iblis berusaha menghambat dan melemahkan semangat, namun bagi orang Kristen yang tekun dan bersandar pada kekuatan Tuhan pasti akan diberkati dan dijadikan berhasil. Patahkan setiap intimidasi iblis dengan kata-kata berkat. Nubuatkan masa depan Anda. Maka segala sesuatu akan terjadi sesuai iman Anda. Patahkan setiap kutuk atas penyakit dengan menubuatkan kesehatan atas hidup Anda. Patahkan kutuk atas ekonomi, dengan afirmasi positif setiap hari. Bahwa Anda ditetapkan Tuhan untuk menjadi kepala dan bukan ekor. Patahkan setiap pikiran kegagalan atas studi, kegagalan atas rumah tangga, kegagalan dalam hubungan dengan seseorang dengan memperkatakan kata-kata berkat. Bahwa Anda diberkati untuk naik dan tidak turun.

Sekaranglah saatnya bagi kita untuk tidak lagi memandang negatif setiap hambatan yang terjadi dalam hidup ini. Belajarlah mengucapkan kata-kata iman.  Ubah kata-kata Anda dan lihatlah hasilnya. Hidup Anda lebih positif. Intimidasi iblis hanya membuat kita lemah, putus asa, kalah dan gagal. Jangan mau diintimidasi oleh iblis, jika Anda mau hidup berkemenangan. Hambatan-hambatan tersebut sebenarnya adalah pembentukan Allah atas penggemblengan umat-Nya! Dari pembangunan tembok Yerusalem ini, kita belajar tentang keteguhan, ketabahan, kesetiaan, dan kepasrahan dari orang-orang yang bertekad mewujudkan rencana Tuhan. Tuhan akan memberkati tekad dan semangat itu sehingga mereka mampu maju terus walaupun dihambat. Amin!

(Pdt.Kristinus Unting, M.Div)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar