Renungan GKE

Rabu, 05 Desember 2018

DAMAI SEJAHTERA KRISTUS YANG MENGUATKAN





Lukas 2:1-7

Jarak Kota Nazaret – Betlehem adalah sejauh 150 km. Bila menggunakan keledai bisa memakan waktu selama 5 hari perjalanan. Perjalanan Yusuf dan Maria seperti dalam konteks nas ini tentu luar biasa! Pasalnya, keledai itu pastinya hanya dapat ditumpangi oleh Maria yang sedang mengandung serta membawa beban perbekalan lainnya selama dalam perjalanan. Lalu Yusuf? Tentu berjalan kaki menuntun keledai sepanjang perjalanan. Sepanjang yang kita ketahui, orang biasa, bisa berjalan kaki 8 jam dalam sehari, dengan jarak tempuh sekitar 4 km per jam, atau 32 km. Demikian pun, dapat Anda bayangkan bahwa perjalanan mereka bukanlah lewat jalan beraspal bebas hambatan, tetapi naik turun jalan bebatuan. Terik panas menyengat waktu siang, dingin menusuk di waktu malam! Anda mau dan sanggup?

Demikian sekilas situasi yang dihadapi Yusuf dan Maria dalam rangka memenuhi kewajiban sebagai warga masyarakat yang baik. Tidak sederhana, tidak mudah. Demi memenuhi arti sebuah tanggungjawab, sensus penduduk pertama kali yang pernah diadakan manakala sang Kaisar Agustus memerintah! Tak terdengar ada komplin, apalagi demo segala macam. Entahlah jika seandainya Yusuf dan Maria mengurus e-KTP yang bisa satu tahun nda keluar-keluar seperti jaman kita sekarang, oh…entahlah….

Kenapa sensus pertama kali itu diadakan oleh Kaisar Agustus? Ini trik politik, untuk memperbesar pemasukan pajak pemerintah. Untuk melaksanakan program apa yang hendak dicapai, Kaisar Agustus tak perlu harus tahu keadaan rakyatnya. Kebijakan harus dilaksanakan, harus ditaati oleh semua, termasuk Yusuf dan Maria. Ngomong-ngomong soal Yusuf dan Maria. Bukankan mereka dipilih dan dipakai oleh Allah dalam rangka karya penyelamatan bagi manusia? Kenapa mereka sendiri tidak diberikan kemudahan oleh Allah? Tapi koq kaya jadi kelinci percobaan saja? Lalu apa arinya Natal kalau begitu? Apa artinya damai sejahtera itu sebenarnya?

Natal, tidak mengajarkan kita bermanja-manja! Itu intinya. Damai sejahtera adalah damai yang memampukan pemiliknya menjalankan hidup tanpa keluh kesah. Itu hakikatnya! Damai sejahtera tidak berati segalanya lalu jadi mudah, tidak! Tidak demikian! Tetapi kemampuan menjalani hidup secara eksis pada apa yang seharusnya dilakukan dan dijalankan tanpa besungut-sungut atau mencari jalan pintas. Tetapi kemampuan berjuang sampai tuntas! Tidak ada yang serba mudah dalam hidup ini. Suka duka silih berganti. Jangan kira bahwa jika kita percaya kepada Tuhan otomatis kita terhindar dari pergumulan.

Lihatlah Yusuf dan Maria. Bukankan mereka dipilih dan dipakai Allah untuk suatu pekerjaan mulia karya penyelamatan Allah? Nyatanya, mereka juga mengalami suka duka kehidupan. Ketika Yesus lahir, tidak semua orang menerimanya. Maria pun melahirkan puteranya dalam keadaan ketiadaan tempat. Dalam keterbatasan, bahkan berkekurangan! Bahkan kisah selanjutnya bayi Yesus terancam bunuh oleh sang penguasa bernama Herodes! Yusuf dan Maria pun dengan susah payah harus menyingkir ke negeri yang jauh yaitu Mesir.

Mungkin Anda berpikir, untuk apa sebenarnya percaya dan taat kepada Tuhan? Jika toh juga harus mengalami suka duka kehidupan sama seperti manusia lain yang tidak taat kepada Tuhan? Bukankah mereka yang tidak taat kepada Tuhan terkadang lebih baik, lebih sukses, lebih makmur hidupnya dari orang yang percaya kepada Tuhan? Sampai di situ ada benarnya! Tapi satu hal yang perlu Anda sadari. Karena segalanya tidak berlangsung lama. Seiring waktu, nas kita memperlihatkan, bahwa sang penguasa yang dikjaya sekelas Kaisar Agustus pun akhirnya tak berdaya juga. Demikian pun nasibnya si Raja Heroders. Bahkan akhirnya mati juga!

Harap Anda sadari juga, bahwa orang percaya itu justru tetap jaya. Walau mereka menghadapi pergumulan suka duka kehidupan. Mereka tetap ada, tetap bertahan. Bukan Cuma itu! Tetapi mereka gilang-gemilang hingga akhir kehidupan mereka. Bahkan hingga di sorga kelak! Kenapa bisa begitu? Ya, apalagi jika bukan karena penyertaan Tuhan. Damai Sejahtera Kristus yang mengisi hati mereka, memberikan kemampuan dan menjadikan hidup mereka sejalan pada garis lurus sesuai kehendak Tuhan!

Hal yang sama juga berlaku bagi Anda dan saya. Allah tidak membiarkan. Allah pasti turut campur tangan dalam perjalan kehidupan. Tidak perlu terlalu kuatir berlebihan pada berbagai gelombang kehidupan. Bergantunglah sepenuhnya kepada Tuhan. Berjalanlah lurus sejalan dengan kehendak Tuhan! Maka Tuhan akan menuntun setiap langkah kita di berbagai peristiwa kehidupan. Hanya dengan satu catatan, asal pertama-tama Damai Sejahtera Kristus memerintah dalam hati kita, dan kita harus selalu dengar-dengaran mentaati petunjuk Tuhan! Amin!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar