Rabu, 12 Desember 2018
SEMOGA BUKAN NATAL PLASTIK
Lukas 1:26-38
Kisah Natal adalah kisah cara kerja Allah yang paling dramatis, hakikat kekuasaan yang digeneralisasikan menjadi wujud pelayanan. Kisah kasih Allah yang Allah dramakan sendiri dalam bentuk yang unik, bersahaja, miskin papa, bayi mungil sederhana, dan kandang hewan di sekitar kotoran. Itu semua Allah lakukan sebagai cermin diri bagi manusia tentang apa yang sebenarnya Allah suka atau tidak suka dari setiap kita manusia.
Kisah Natal adalah kisah tentang kasih Allah yang selalu hadir beriringan dengan kisah nyata hidup kita sebagai umat percaya. Tentu sangat memberkati jika kita responi. Namun itu tidak mudah. Kecuali jika kita mau tanggalkan harapan manusiawi, seperti Maria yang harus menanggung resiko kehilangan harga diri, kebahagiaan manusiawi, dan mau dipakai Allah mendramatisasi ulang kisahnya dalam pahit getirnya kehidupan nyata ini.
Setiap membaca Sub Tema Natal setiap perayaan Natal di mana-mana, semuanya bagus-bagus, "Kita tingkatkan ini dan itu...." Semoga bukan hanya slogan semata. Bila kisah Natal berawal dari sekedar perayan memukau di sekitar pohon plastik, dapat dipastikan akan berakhir di bungkusan kardus antik, tempat kumpulan pesta tikus-tikus nakal dan kecoa-kecoa bau tengik!
Jangan takut orang-orang kecil dan hina yang terkadang hanya dipandang orang sebelah mata. Karena berkat Natal itu justru untuk Anda. Itulah sebabnya Ia rela lahir di kandang hina, karena Ia ingin selalu dekat dengan Anda dan mendengar dengan jelas jeritan, pergumulan, harapan dan doa Anda.
Jangan takut wahai orang-orang kaya. Bersyukurlah. Karena Anda pun tetap diprioritaskan sebagai orang utama mendapat berkat Natal dari Sorga. Kecuali Anda tidak bersikap seperti orang Majus pada Natal yang pertama! Tau, peka, dan perduli serta bijak menggunakan apa yang ada. Memuliakan raja di atas segala raja.
Kisah Natal itu sederhana sekali. Hal-hal yang sederhana sekali di sekitar kita. Bak keluarga si tukang kayu yang tak punya kekuatan jaminan apa-apa, kelahiran bayi yang tak mampu bayaran tinggi di hotel penginapan, para penguasa bak Herodes bengis yang haus kekusaan, dan para kelompok serigala malam yang mengusik gembala jelata berjaga di padang. Pergilah ke sana, jadilah juruselamat buat mereka. Laksanakan Natal yang sebenarnya. Selamat Merayakan Natal untuk semua dengan penuh sukacita. Amin!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar