Renungan GKE

Rabu, 01 April 2015

ALLAH TAK PERNAH BERHENTI MENGASIHIMU!


Ayub 38:19-30

Saudara, biasanya orang yang sakit pasti menginginkan dirinya cepat sembuh. Ya, itu pada umumnya. Bukan yang lain! Percuma kita bercerita tentang indahnya langit di waktu cerah, sejuknya cuaca di waktu hujan gerimis, atau betapa indahnya bulan purnama di waktu malam bagi orang yang sedang menderita sakit. Apalagi sakit seperti yang diderita Ayub. Sakit lahir bathin. Tapi dalam nas ini sungguh-sungguh terjadi. Allah bercerita tentang alam semesta, bahkan dikala sambil bercerita, sekaligus Allah menantang Ayub untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan! Ya, Allah terus menceritakan tentang alam semesta, tentang bumi, langit, ruang angkasa dan segala jenis binatang, dan Ayub tak dapat menjawabnya.

Oh, saudara... bukankah Ayub yang sangat menderita, badannya penuh borok membutuhkan pertolongan untuk disembuhkan? Bukan malah diberondong dengan segudang cerita dan pertanyaan sulit tentang keadaan bumi (ay.4-6, 12-15), bintang (ay.38:7), laut (ay.8-11, 16-18), langit (ay.19-30), ruang angkasa (ay.31-38), dan binatang (ay.11-33)? Dan apa hubungan antara perkataan Allah tentang bumi, langit, ruang angkasa dan segala jenis binatang dengan penghiburan bagi Ayub yang badannya penuh borok? Saudara, tentu juga banyak hal dalam hidup ini yang memerlukan perenungan lebih mendalam lagi.

Memang dalam pengalaman nyata kita sebagai manusia, terkadang tak ubahnya seperti apa yang dialami dan dirasakan oleh Ayub! Terkadang kita mengharapkan dipulihkan keadaan, mendapat pertolongan dalam kesulitan, kesembuhan dari sakit penyakit, tercapainya segala harapan dan keinginan.... Oh, yang terjadi justru yang sebaliknya. Sepertinya Allah justru tak perduli dengan kita. Serasa Allah menjauh dari diri kita? Seakan Allah tidak menjawab doa kita? Mengapa Allah tidak segera menolong dan menyembuhkan Ayub? Anda ingin tahu jawabnya? Nah, inilah titik persoalannya saudara!

Ini yang menarik! Sebenarnya tentu tidak sulit bagi Allah untuk menyembuhkan penyakit Ayub. Bukankah Allah itu Maha Kuasa? Ya, tentu saja! Allah pasti sanggup melakukan apa saja! Juga teramat mudah bagi Allah untuk menyembuhkan borok di tubuh Ayub, juga mengembalikan lebih banyak dari apa yang pernah ia miliki. Kenapa Allah tidak segera menyembuhkan Ayub? Karena persoalan mendasar yang Allah mau sembuhkan terlebih dahulu adalah penyakit jiwa manusia yang mau menghitung kemampuan Allah dengan kemampuan kita sebagai manusia! Padahal rambut di kepala kita sendiri tak tahu jumlahnya! Melalui pertanyaan yang rumit Allah menggiring Ayub untuk mengatasi musuh yang paling berbahaya di atas dunia ini yaitu penakut dan bimbang.

Allah menyadarkan Ayub hingga sampai kepada pengakuan penuh penyesalan dan kerendahan hati akan keterbatasannya dan ketidak mengertiannya di hadapan Allah. Bahwa teman yang paling setia, hanyalah keberanian dan keyakinan yang teguh kepada Allah. Tidak ada yang tidak di bawah kendali kuasa Allah, sampai persoalan yang paling detail di alam semesta ini. Allah menantang Ayub untuk menyaksikan betapa dahsyatnya Allah itu melalui alam semesta ciptaan-Nya. Bahwa Allah adalah Sang Pencipta yang berkuasa atas segalanya. Allah jauh lebih besar dari persoalan kita. Ia tak pernah berhenti mengasihi kita. Karena itu, menyangsikan kuasa Allah adalah suatu kebodohan semata! Bukankah ini yang sering kita lakukan sebagai manusia? Jika Allah yang menjadi tujuan, kenapa harus dikalahkan oleh rintangan-rintangan yang kecil di hadapan Allah? AMIN!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar