Renungan GKE

Rabu, 01 April 2015

MENJADI UMAT KESAYANGAN ALLAH


Keluaran 19:1-25

Allah menampakkan diri di Gunug Sinai. Tentu maksudnya bukan tanpa tujuan, atau hanya show atau pamer saja. Ada tujuan yang istimewa. Apa itu? Allah mau menyatakan sesuatu bagi umat-Nya. Ya, apalagi jika bukan seperti yang diungkapkan dalam nas ini, bahwa Allah ingin menjadikan umat Israel sebagai “Umat kesayangan” (ay.5). Oh, luar biasa! Anda mau jadi orang yang disayang Allah? Menjadi harta kesayangan Allah? Saudara, tentu orang yang kurang waraslah namnya bila menolak tawaran dari Allah yang istimewa ini. Bukankah kita hidup dan berusaha sebaiknya melaksanakan perintah agama supaya beroleh selamat? Supaya mendapat pengasihan Allah?

Anda mau menjadi umat kesayangan Allah? Alah menawarkahnya kepada Anda juga. Allah mau menjadikan kita umat kesayangan-Nya. Jika Allah berjanji, pasti janji-Nya Ia tepati. Tapi tunggu dulu. Apa masalahnya? Ya, karena si pemberi itu adalah Allah sendirI, Allah yang kudus, tentu tidak seenaknya Anda saja. Ibaratkan seorang anak, bagaimana bisa disayang begitu saja jika terus membandel? Ikuti dulu aturan mainnya! Ikuti ketentuannya, sebagai syarat bahwa kita punya niat baik untuk menyambut tawaran istimewa tersebut.

Untuk menjadi umat kesayangan Allah, menurut nas ini, ada dua hal yang harus kita penuhi. Pertama, hotmatilah kekudusan Allah! (ay.12-13). Kedua, berusahalah untuk hidup kudus (ay.14-15). Apakah kita menghormati kekudusa Allah? Seorang pemabuk dan terus jadi pemabuk tidak pernah mau berobah, koq buru-buru minta hak jadi orang yang disayang Allah? Bertobatlah terlebih dahulu, maka Allah akan menyayangimu.

Orang yang malas ke Gereja, suka memfitnah, selingkuh, iri hati, suka mencuri, dst. Koq marah-marah sama Allah menuntuk hak menjad umat kesayangan, tanpa pernah mau berobah dan bertobat? Oh, Allah memang Maha kasih. Tapi tentu Allah tidak dapat dipermainkan atau diremehkan! Allah adalah Allah. Allah yang kudus! Hargailah kekudusan Allah! Tunjukan niat baik terlebh dahulu, maka Allah memang benar-benar mengasihi, dan benar-benar menjadikan kita umat kesayangann-Nya.

Anda sungguh-sungguh mau dijadikan Allah sebagai umat kesayangan-Nya? Tunjukkan niat baik terlebih dahulu, seperti yang dilakukan oleh umat Israel: “Segala yang difirmankan Tuhan akan kami lakukan” (ay.8). Jika ini kita lakukan, percayalah bahwa kita memang layak dijadikan umat kesayangan. Berkat-Nya melimpah mengiri kehidupan kita hingga menuju hidup yang kekal. Amin!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar