Renungan GKE

Rabu, 01 April 2015

SYARAT MENJADI PEMENANG



I Yohanes 5:1-12

Istilah “Pemenang” oh….. suatu istilah yang pada umumnya pasti kita suka. Rata-rata orang akan berusaha meraihnya. Karena sejatinya tidak ada orang yang mau kalah bukan? Toh kekalahan dialami, tentu karena keterpaksaan, bukan karena diharapkan. Menjadi “pemenang” duhai indahnya. Andai kita bisa dengan mudah mendapatkannya begitu saja. Tapi apa daya, kemenangan itu memang tidak begitu saja dapat kita raih. Tentu melalui proses usaha dan perjauangan. Menjadi “Pemenang”? memang tidak gampang. Dalam banyak kasus kehidupan nyata banyak kita temui siswa kristen yang terimbas narkoba, tawuran, pergaulan bebas; banyak karyawan kristen yang memanipulasi waktu, uang, dan jabatan; banyak pedagang kristen yang tidak jujur; banyak suami kristen yang tidak setia kepada keluarganya; banyak aktivis kristen yang menjadi batu sandungan; banyak hamba Tuhan yang mengejar popularitas dan kesuksesan!

Menjadi “Pemenang” oh….. suatu itilah yang sarat arti. Betapa tidak. Sebab seorang pemenang adalah orang yang merespon secara otentik dengan menjadi seseorang yang mampu, bisa dipercaya, bertanggungjawab, dan asli, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Seorang pemenang mempunyai potensi yang berbeda. Ya, sangat berbeda dari seorang pecundang. Karena seorang pecundang adalah seseorang yang gagal merespon secara otentik. Bagi seorang "Pemenang", sebuah pencapaian bukanlah sesuatu yang paling penting, yang paling penting adalah keaslian. Seorang pemenang mampu mengetahui dirinya sendiri, menjadi dirinya sendiri, menjadi orang yang mampu dan bertanggungjawab. Dia mengaktualisasikan keunikan yang ada pada dirinya dan menghargai keunikan yang ada pada orang lain.

Menjadi “Pemenang” memang tidak mudah! Karena musuh kita yang sebenarnya bukanlah orang, tetapi “dunia”. Dunia, yang dimaksudkan Yohanes tertulis dalam 1 Yoh 2: 16, yaitu keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup. Namun bukan berarti tidak tidak bisa menjadi “Pemenang”. Asal kita sungguh berusaha, dan terus berusaha. Bukan menyerah begitu saja. Lihatlah dalam pengalaman nyata. Banyak orang yang gagal awalnya, namun akhirnya bisa keluar sebagai pemenang! Baik itu terjadi pada klob sepak bola, group Band, kelompok paduan suara, atau apa saja. Anda juga pasti bisa. Bila orang lain koq bisa? Ya, Anda pasti bisa! Saudara, apa sih saratnya untuk bisa jadi pemenang? Nah, kalimat syair berikut ini perlu kita renungkan secara dalam!

“Pemenang Sejati”

Pemenang adalah ...
Orang yang bisa menerima kekalahan dan kesalahan
Lalu belajar dari kesalahan
Dan melanjutkan perjuangan meraih tujuan

Kesulitan ...
Akan bertambah ketika langkah kita
Semakin mendekati tujuan

Pemenang adalah ...
Orang yang tidak selalu benar dan tidak selalu sempurna
Tapi selalu punya tekad untuk berbuat benar disertai langkah-langkah kecil
Agar bisa menjadi lebih sempurna... iman dan takwanya kepada Tuhan

Kesulitan ...
Tak kan pernah berakhir, jika tak ada rencana
Atau menggagalkan rencana sendiri

Apa artinya tujuan tanpa rencana, Apa artinya rencana tanpa komitmen
Apa artinya komitmen tanpa keyakinan, Apa artinya keyakinan tanpa tujuan

Pemenang akan selalu menghadapi kesulitan
Tapi menghadapi kesulitan-kesulitan yang baru
Bukan kesulitan yang sama seperti masa lalu

Pemenang adalah orang yang bijak
Orang yang bijak bukanlah orang yang berhasil mengumpulkan masa lalu
Tetapi orang menjadi bijak karena tanggung jawab atas masa depan

Teman-teman ku ...
Semoga Allah memberi kita petunjuk, Sedari kecil hingga besar nanti
Agar masa depan kita tidak sebatas dunia
Karena dunia hanya dibatasi oleh kematian
Dan kematian bisa datang kapan saja

Teman-teman ku
Semoga Allah memberi kita kekuatan, Sedari kecil hingga besar nanti
Agar kita bisa menjadi seorang Pemenang
Pemenang di hari Penghisaban
Dan malaikat menyambut kita di pintu surga-Nya
sebagai seorang Pemenang Sejati di kehidupan Abadi

Saudara, sebagai anak-anak Allah yang setiap saat hidup di kancah pertandingan dunia, kemenangan dapat kita raih jika kita mengandalkan Allah. Dan Allah sendiri yang berperang melawan kuasa dunia. Setiap anak Allah diberi kuasa untuk menang, inilah iman kita kepada Yesus Kristus, Anak-Nya. Berbagai macam bentuk tantangan kita hadapi dalam arena pertandingan dunia, yang bertujuan menggocoh kita. Bisa saja kegagalan demi kegagalan dosa membuat kita lelah, putus harapan, dan kehilangan daya juang untuk mengambil peran sebagai pahlawan iman. Arus dunia semakin deras menentang iman kekristenan, bukan saja dari kalangan non kristen, tetapi justru dari kalangan sendiri.

Kita menyadari betapa beratnya perjuangan anak-anak Allah di tengah dunia sekuler, berjuang melawan keinginan-keinginan daging, rupa-rupa manipulasi angin pengajaran yang bisa menyesatkan. Ya, berjuang melawang dosa! Itu memang tidak mudah! Masih sanggupkah kita bertahan dalam arus dunia yang akan semakin deras dan gencar? Seorang pemenang tidak takut untuk melakukan apa yang ada di pikirannya dan menggunakan pengetahuannya. Dia dapat membedakan antara fakta dengan opini. Satu lagi, seorang pemenang mendasarkan kekuatannya pada Tuhan, melakukan apa yang dia bisa untuk membuat dunia ini menjadi tempat yang lebih baik. Sebagia anak-anak Allah, semestinya kita jangan mundur dan menyerah kalah sebelum perjuangan kehidupan ini berakhir. Ya, hingga nafas terakhir di kandung badan. Terus berjuang hingga di kehidupan kekal menanti di sana, hidup selamanya bersama Dia yang mengasihi kita. Amin!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar