Renungan GKE

Selasa, 26 November 2013

APA SIH MAKNA DAN TUJUAN KITA BERAGAMA?


Kisah Para Rasul 9:1-19a

Pernahkah saudara berpikir untuk apa sebenarnya Agama? Apa makna dan tujuannya? Kenapa pertanyaan ini kita anggap penting? Ya, karena dalam kenyataannya bahwa tidak jarang orang beragama jadi salah kaprah dalam menjalankan hidup keagamaannya! Apa contohnya? Nah, ini! Tidak jarang orang beragama bukan membawa kedamaian bagi hidup ini. Justru karena orang beragama banyak terjadi hal-hal dalam kehidupan masyarakat. Bayangkan saja apa yang sering terjadi, manusia saling membunuh atas nama Agama. Pengrusakan, perpecahan , saling menghina terjadi bukankah bila ditelusuri ke belakang akibat ulah orang beragama?

Saudara, hal semacam ini telah dialami dan dilakoni oleh seorang yang bernama Saulus (sekarang bernama Paulus). Ia penganiaya jemat, membantai dan membunuh umat Tuhan yang berlainan kepercayaan dengannya. Ya, demi iman yang ia yakini satu-satunya yang benar, maka selain yang seiman dengannya perlu dibasmi secara tuntas! Tidak tanggung-tanggung, Saulus punya dasar kekuatan, maklum surat ijin dari para pejabat ada di tangan! Apa sih Agama itu sebenarnya? Apa sih makna dan tujuannya?

Apakah Agama hanya sekedar untuk membela Tuhan? Siapa sih sebenarnya musuh Tuhan itu? Apakah orang yang tidak seagama dengan kita, nah itulah musuh Tuhan? Apakah tugas kita sebagai orang beragama hanya sebagai pembela Tuhan, pembantai sesama demi untuk Tuhan? Bukankah ada orang yang rela mati syahid katanya (mati konyol?) untuk membela Tuhan yang diagungkannya. Juga melakukan penghakiman dengan tindakan-tindakan anarkis yang katanya demi membela kesucian agama! Inikah cara beragama yang kita anggap paling mendapat jempol dari Allah dan menghadiahi sorga sebagai imbalan? Oh, manusia beragama, piciknya pikiran!Ckckckckck……!

Oh, bukan hanya sampai di situ saudara. Perhatikan juga dalam kegiatan-kegiatan politik yang diadakan. Pilkada umpama. Apa artinya bila caleg ketua dan wakil dicari yang berbeda agama disbanding, kalau bukan ada unsur politik menggunakan agama sebagai tameng untuk menarik simpatisan?! Karenanya tidak jarang, yang dipilih adalah orang yang segama dengan aku, entah dia layak atau tidak, kualitas atau tidak, bukanlah yang terlalu utama. Tetapi apa agamanya. Oh…oh..oh… Yang tidak kalah menggelitik dari cara orang beragama, seperti di tanah air kita tercinta ini, rumah-rumah ibadah terus dibangun, bak jamur di musim penghujan, tapi koq koruptor makin merajarela saja? Kejahatan malah bertambah saja? Ironis memang, tapi itulah kenyataan yang ada di sekitar kita. Kenyataan kehidupan yang ditampilkan oleh orang-orang yang picik mengartikan makna dan tujuan agama!

Apa sih maknanya Agama? Ini perlu dicarikan jawaban! Supaya orang-orang beragama kembali pada tujuan sesungguhnya. Agama berasal dari bahasa Sansekerta: “A” dan “Gama”. “A” artinya “Tidak”, “Gama” artinya “Kacau”. Jadi kalau digabung kedua kata itu, “Agama” sama dengan “Tidak Kacau”. Ya, itulah maknanya Agama. Supaya manusia tidak kacau! Dengan kata lain, bahwa kita beragama supaya hidup tidak kacau, tau membedakan mana tangan kiri dan kanan, tahu membenakan mana yang baik mana yang tidak baik, mana yang menyesatkan dan mana jalan berkat. Maka yang berkenan kepada Tuhan, mana yang tidak berkenan kepada Tuhan. Mana yang jalan ke neraka dan mana jalan ke sorga! Ya, itulah tujuan agama.

Agama bukan untuk diagung-agungkan tetapi untuk dilaksanakan, melalui mana akan mendatangkan keteraturan dalam kehidupan. Damai diciptakan, sejahtera bagi kehidupan manusia. Agama bukan untuk membela Tuhan, tetapi melaksanakan perintah Tuhan. Sesama manusia adalah dataran praksis melalui mana orang Bergama mempraktekkan imannya. Saling mengasihi, berbagi, menguatkan, untuk bersama-sama membangun kehidupan menuju damai sejahtera! Tuhan tidak perlu dibela dengan baju kumal agama. Tuhan tidak membutuhkan pembelaan kita. Tuhan itu Maha kuasa! Koq orang beragama buru-buru membela Tuhan kayak pahlawan kesiangan?!

Lalu bagaimana caranya supaya kita dapat hidup beragama sesuai makna, fungsi, serta tujuan agama sesungguhnya? Nah ini! Pertama-tama, belalah sesama. Sadarilah bahwa menganiaya sesama itu adalah sama artinya dengan menganiaya Tuhan sendiri! Mari berlomba berbuat kebajikan dalam kehidupan untuk mendatangkan damai sejahtera, bukan mendatangkan kerusuhan dan keadaan menjadi tidak aman. Kisah Saulus ini cukup menarik untuk disimak. Kalau dulu dia begitu dikendalikan oleh kebanggaan mengancam dan membunuh jemaat Tuhan, kini dia membiarkan hidupnya dituntun oleh kehendak Tuhan sendiri. Bahkan dalam usaha memberitakan nama Yesus kepada bangsa-bangsa lain, dia akan mengalami banyak penderitaan. Inilah arti syahid sesungguhnya. Berkorban demi membela kemanusiaan. Mengangkat harkat dan martabat sesama manusia untuk bersama-sama beroleh anugerah Allah, bukan sebaliknya mencelakakan sesama, demi tumbal untuk keselamatan pribadi mencapai sorga! Sadarilah bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Apalagi yang dengan bangga jadi pembela Tuhan atas nama Agama.

Tuhan memilih Saulus yang adalah pendosa, penganiaya dan pembunuh jemaat menjadi alat pilihan untuk mewartakan nama Tuhan.Tuhan mengubah Saulus yang hidup dengan idealismennya sendiri. Tampaknya, hal ini tidak mungkin. Tetapi Tuhan bisa mengubah dan memilih seseorang menurut kehendakNya. Kalau Tuhan bisa mengubah dan menggunakan Saulus, seorang berdosa dan yang hanya hidup dengan idealismenya sendiri, mengapa kita seringkali tidak sabar dengan perubahan dalam diri orang lain dan bahkan berusaha menyingkirkan mereka? Bukankah Tuhan juga punya rencana bagi mereka? Marilah kita belajar memiliki hati, seperti hati Yesus, yang selalu menerima siapa saja dan memandang siapa saja sebagai orang penting sekalipun di mata banyak orang termasuk kita, dia sangat lemah dan tidak berarti. Ciri orang beragama yang benar adalah, semakin baik ia menghayati agama, maka semakin baik yang dapat ia perbuat untuk sesama. Semakin aman dan damai kehidupan bersama. Bukan sebaliknya. Amin!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar