1 Petrus 1:1-12
Menurut Alkitab, bahwa seorang Kristen sejati itu harus memiliki tiga faktor penting dalam kehidupannya, yaitu: iman, pengharapan , dan kasih. Tiga hal tersebut merupakan theological virtue atau kebajikan ilahi. Kebajikan ilahi inilah yang memampukan orang percaya dapat berbuat sesuai dengan moralitas yang dituntut oleh Yesus, sehingga dapat menjadi anak-anak Allah. Tiga hal ini bersifat supernatural, yang juga menjadi landasan untuk kebajikan kehidupan, yang terdiri dari: kebijaksanaan (prudence), keadilan (justice), keberanian (fortitude), penguasaan diri (temperance).
“Iman” adalah sesuatu yang luar biasa, sesuatu yang mengandung kuasa! Melalui iman banyak perkara besar yang dapat dilakukan, bahkan perkara-perkara yang di luar jangkauan nalar kewajaran kita sebagai manusia. Betapa tidak? Baca saja peristiwa-peristiwa besar yang terjadi seperti dicatat dalam Alkitab tentang tindakan Musa, orang Israel, peristiwa runtuhnya tembok Yerikho, bahkan tindakan Rahab sampai ia diselamatkan (Ibr. 11:28-31). Ya, itulah kuasa iman. Mengapa iman dapat melakukan kemampuan yang begitu besar? Oleh karena kuasa iman membuat orang yang dikuasainya lebih besar dari kenyataan orang yang dikuasainya. Kuasa iman membuat orang percaya tidak lagi terbatas pada dirinya sendiri. Ia membuat orang percaya berani mengharapkan hal-hal yang lebih besar dari kemampuannya yang sebelumnya.
Hanya orang yg sungguh-sungguh berimanlah yang berani mengharapkan hal-hal besar dan menghasilkan karya-karya besar bagi kemuliaan Tuhan. Pertanyaannya sekarang adalah: apakah kita orang Kristen yang sungguh-sungguh beriman? Jawabnya tentu saja, sejauh mana iman itu menjadi bagian integral dalam kehidupan kita. Hanya dengan cara demikianah memampukan orang percaya menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan, memberikan keyakinan bahwa kita dimampukan untuk lebih kuat dari goncangan-goncangan hidup kita dan keluar sebagai pemenang!
Lalu tentang “pengharapan”? Pengharapan adalah salah satu faktor penting dalam hidup. Bayangkan jika kita tidak punya harapan, tidak punya mimpi, tidak punya cita-cita, lalu apa yang mau kita raih dalam hidup ini? Pengharapan adalah keyakinan bahwa masalah-masalah yang ada tidak akan berlangsung selamanya. Kayakinan bahwa luka-luka batin kita akan dipulihkan dan pengharapan membuat manusia mampu bertahan menanggung segala macam penderitaan dan kesulitan hidup, karena berharap akan kehidupan kekal di surga. Pengharapanlah yang membuat manusia dapat berdiri tegak di tengah-tengah badai kehidupan bahkan dapat melakukan kasih. Dapat dikatakan bahwa pengharapan adalah pra-syarat yang membuat kita hidup.yang membuat orang bisa bertahan hidup adalah pengharapan. Modal utama hidup kita adalah pengharapan. Kita berpengharapan selama kita hidup, dan kita hidup selama kita berpengharapan.
Disamping iman dan pengharapan, ada satu faktor penting lainnya, yaitu kasih. Dalam 1 kor 13:13, dikatakan bahwa “demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih“. Tiga hal di atas merupakan theological virtue atau kebajikan ilahi, dimana kasih adalah yang terbesar dan mengarahkan iman dan pengharapan. Ketiga faktor inilah yang memampukan orang percaya dapat berbuat sesuai dengan moralitas yang dituntut oleh Yesus, sehingga dapat menjadi anak-anak Allah.tiga hal ini bersifat supernatural, yang juga menjadi landasan kebajikan, yang terdiri dari: kebijaksanaan (prudence), keadilan (justice), keberanian (fortitude), penguasaan diri (temperance).
Kasih mengarahkan iman dan pengharapan. Iman tanpa kasih kepada tuhan akan berakhir dengan iman yang mati (1 Kor 13:3), karena kasihlah yang menyebabkan seseorang dengan penuh sukacita untuk mau belajar tentang Tuhan dengan lebih lagi setiap hari. Kasih juga yang membuat kita dengan penuh kesediaan dan sukacita melayani sesama kita. Harapan tanpa kasih kepada Tuhan adalah sia-sia (1 Kor 13:3). Kasih kita kepada Tuhanlah yang menyebabkan kita terus berharap akan persatuan dengan Tuhan di tengah-tengah setiap penderitaan dan kesulitan yang kita alami. Harapan yang mati hanya berharap demi kesenangan pribadi, namun harapan yang dilandasi kasih membuat kita bersedia berkurban untuk orang yang kita kasihi, demi kasih kita kepada Tuhan. AMIN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar