Renungan GKE

Selasa, 26 November 2013

TAK ADA YANG TERSEMBUNYI DI HADAPANNYA



Kejadian 44:18-34

Pengertian "tobat" dalam Kamus Bahasa Indonesia yaitu menyesal akan dosa yang telah diperbuatnya dan akan memperbaiki hidupnya. Saudara-saudara Yusuf telah melakukan kesalahan besar dalam hidup mereka. Dengan hati penuh dengki dan iri hati, mereka menjual Yusuf ke tangan orang asing (37:28). Namun, akhirnya itu menjadi pengalaman menyakitkan, bukan hanya buat Yusuf tetapi buat mereka juga. Mengapa? Setelah melihat ayah mereka sangat berduka, mereka sadar telah berbuat salah (37:34,35). Sebab itu, ketika mereka kembali diperhadapkan pada sebuah tantangan untuk “menjual” Benyamin atau membelanya, mereka memilih untuk membela Benyamin (44:16,18-34). Mengapa? Karena mereka tidak mau melakukan kesalahan yang sama.

Sebuah pertobatan tidak cukup hanya sebuah kata yang keluar dari mulut kita. Apabila kita pernah melakukan sebuah dosa dan kemudian menyesalinya, kita perlu membuat perubahan yang nyata. Itu sebabnya pertobatan harus dialami tiap-tiap hari. Atas setiap perbuatan kita yang salah, mari bertobat dengan sungguh sampai kita benar-benar berubah. seperti ketika Benyamin “disandera” oleh Yusuf, Yehuda mengambil inisiatif untuk menjadi pembela bagi adiknya itu (Kejadian 44:18-34).

Yehuda mendemonstrasikan satu sikap yang penting bagi sebuah persaudaraan, yaitu sikap bertanggung jawab. Dia siap untuk menanggung risiko apa pun untuk membela Benyamin. Sikap ini kontras dengan sikap Ruben yang ingin membela Yusuf, tetapi tidak berani berkonfrontasi dengan saudara-saudaranya (37:18-30).

Yusuf tidak sedang membuat perangkap untuk membalas kejahatan para saudaranya. Sebab bila demikian tentu piala itu bukan ditaruh di karung Benyamin, melainkan di karung saudaranya yang lain. Dengan begitu terbukalah kondisi hati para saudaranya di hadapan Yusuf. Benyamin yang jelas dimanja oleh Yakub sebagai pengganti Yusuf, ternyata tidak menerima perlakuan iri atau benci seperti yang diterima oleh Yusuf sebelumnya.

Sebaliknya kini mereka bukan saja gigih memepertahankan integritas, tetapi juga membela Benyamin. Saat itu Yusuf menemukan adanya kesadaran, tanggungjawab dan kesatuan di antara para saudaranya. Itulah yang dinantikan Yusuf dan menjadi alasan mengapa ia menunda pernyataan tentang dirinya kepada para saudaranya. Memberi maaf tidak seperti membalik telapak tangan. Mengucapkan kata maaf itu mudah untuk dilakukan. Apakah hanya cukup demikian? Ia mengharapkan ada pertobatan di dalam diri mereka dan itulah yang akan memulihkan hubungan mereka. Pemulihan akan mewujudkan kesatuan sejati di dalam keluarga, karena tidak ada pemulihan tanpa pertobatan sejati. Hal yang demikian juga diinginkan oleh Tuhan untuk kita wujudnyatakan di kehidupan in.

Semua perbuatan yang kita lakukan itu tidak ada yang tersembunyi di hadapan-Nya. Jadi kalau Anda menyangka bahwa Anda dapat menyembunyikan dosa dari hadapan Allah itu salah besar. Tuhan menginginkan pertobatan yang sungguh-sungguh. Perhatikan saja Yehuda. Dia dipilih sebagai nenek moyang dari Yesus, karena dia mau mengakui kesalahannya dan bertobat dari dosa-dosanya. Kalau ada orang yang mau bertobat, maka Tuhan tidak bisa menolaknya. Tuhan selalu memberikan pengampunan kepada mereka yang menyesal. Camkanlah bahwa pertobatan akan membawa kita kepada berkat-berkat ilahi. AMIN!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar