Senin, 25 November 2013
KUASA YESUS ATAS KEMATIAN
Yohanes 11:1-44
Lazarus, adalah seseorang yang dibangkitkan oleh Yesus setelah empat hari kematiannya. Ia tinggal di Betania, kampung Maria dan adiknya Marta. Kisah mengenai mujizat ini tercatat dalam kitab Perjanjian Baru yaitu Injil Yohanes. Lalu apa hebatnya Lazarus, sehingga berita sakitnya perlu disampaikan kepada Yesus? Kita tidak tahu persisnya, tapi ini yang sangat pasti, bahwa Yesus sangat mengasihi Lazarus dan keluarga miskin ini. Dan Yesus sering mampir di rumah mereka. Dikisahkan bahwa dalam perjalanan Yesus dari Yerusalem ke Galilea, Yesus mendengar kabar bahwa Lazarus sakit. Lazarus, oh… sudah miskin, penyakitan dan sekarang mati. Itulah derita nasib Lazarus. Hati Yesus tergerak oleh belaskasihan. Kasih sejati dari Allah, tak mungkin melalaikan mereka yang miskin.
Di hadapan Martha dan Maria yang sedang berkabung ini, tampillah Yesus yang sungguh manusia dan sungguh Allah, yang sedang mewahyukan diri. “Akulah kebangkitan dan hidup”. Di depan Maria, Ia menunjukkan bela rasa kemanusiaan-Nya, yang turut berduka karena kematian Lazarus yang mengharukan itu. “Lazarus, marilah keluar!!” Teriakan Yesus di ambang pintu kubur terdengar lantang menggema, setelah Ia meminta orang menggulingkan batu penutup kubur. Suasana menjadi sunyi, semua menanti dengan berdebar-debar. Nafas tertahan. Dan lihatlah Lazarus, yang telah 4 hari terbaring dalam kubur mendengar panggilan itu dan keluar.
Saat itu, ternyata orang yang menyaksikan peristiwa tersebut tak semua percaya. Injil menuliskannya demikian, karena menyebut bahwa banyak di antara orang-orang Yahudi yang melayat itu percaya. Banyak berarti tidak semua. Sebelum Lazarus dibangkitkan, Martha malah sudah percaya ketika Yesus mengatakan Akulah kebangkitan dan hidup. “Ya Tuhan, aku percaya bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah”, kata Martha. Menggelitik memang, mereka semua menyaksikan Lazarus hidup kembali, tetapi tidak percaya bahwa itu Lazarus.
Yesus membangkitkan Lazarus dari kematian. Ya, Yesus sungguh-sungguh membangkitkannya. Banyak saksinya waktu itu. Bahkan Yesus sendiri bangkit dari kematian. Juga banyak yang menyaksikannya waktu itu. Alkitab mencatatnya. Nubuat para nabi telah digenapi. Yesus sudah melakukannya. Yang mati dibangkitkan-Nya. Ya, Dia sendiri adalah diri Allah dalam rupa insan. Apakah itu suatu peristiwa yang mengagumkan?Apakah semua orang mempercayainya? Oh, ternyata tidak! Mereka malah makin bernafsu untuk membunuh Yesus dan Lazarus. Bila yang menyaksikan dengan mata kepala sendiri tindakan Yesus itu saja sudah tidak percaya, maka bisa dimaklumi kalau saat ini banyak orang juga tidak percaya dan menganggap kisah itu hanyalah dongeng. Lalu bagaimana dengan Anda sendiri? “Berbahagialah orang yang tidak melihat namun percaya” (Yoh. 20:29). Amin!
Pdt. Kristius Unting, MDiv
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar