Renungan GKE

Minggu, 22 Juli 2012

KEBANGKITAN KRISTUS MEMBERIKAN KEKUATAN DAN SEMANGAT BARU UNTUK MENJADI SAKSI



Lukas 24:13-35

Kematian dan kebangkitan Kristus merupakan dua pokok penting yang mendukung seluruh kebenaran agama Kristen. Jikalau Kristus tidak dibangkitkan dari kematian, maka Injil yang kita kabarkan bukanlah kabar baik, melainkan kabar buruk yang menyedihkan. Setelah Yesus disalibkan dan mati, para murid dan pengikut Tuhan dinaungi oleh awan ketakutan, kesedihan dan kecemasan. Mereka tidak tahu apa yang hendak mereka lakukan. Kemudian tersebar berita di seluruh Yerusalem, bahwa mayat Yesus tidak ditemukan dalam kubur-Nya. Hal ini sangat membingungkan para murid Yesus. Karena takut serangan dari orang Yahudi mereka berhimpun di suatu tempat dan mengunci pintu-pintu.

Hal ini membuktikan bahwa mereka tidak yakin kalau Yesus yang mati dan dikuburkan itu telah bangkit kembali. Namun setelah Tuhan Yesus menampakkan diri-Nya kepada mereka, dan meyakinkan mereka bahwa Ia telah bangkit dari kematian, maka percayalah murid-murid itu. Dengan penuh kuasa dan berkobar-kobar, mereka memberitakan kabar kesukaan tentang kebangkitan Yesus. Dan inilah juga berita yang disampaikan dan tetap diberitakan oleh gereja-gereja di seluruh muka bumi.

Apabila kita cermati dalam Alkitab, penampakkan diri Yesus dengan berbagai macam cara dan dalam situasi serta kondisi yang berbeda-beda kepada para murid. Beberapa hal yang unik dan menarik dalam penampakkan diri Tuhan Yesus kepada dua orang murid dalam nas ini, adalah:

1.  Dua orang murid ini sedang dalam perjalanan (ke Emaus) yg berjarak kurang lebih tujuh mil jauhnya dari Yerusalem. Entah apa tujuan mereka, apakah mengamankan diri, pulang kampung, atau kembali melakukan aktivitas seperti sediakala (sebagai penjala ikan), tidak dijelaskan. Yang jelas, mereka pulang dengan kesedihan “tanpa harapan” (ay.13, 17, bdk. ay.33).

2.  Mereka sedang memperbincangkan soal kematian Yesus, sementara Yesus ada   bersama-sama  dengan  mereka. Ini menarik untuk dipoergumulkan. Karena tidak jarang banyak orang “hanya memperbincangkankan tentang Yesus”, tetapi tidak mengenal kehadiran Yesus. (bdk. ay. 14-24).

3. “Ada sesuatu” yang menghalangi pandangan mereka, sehingga mereka tidak mampu melihat (memahami) bahwa yang sedang bersama mereka itu adalah Yesus (ay.16).

4. Yesus  menegor mereka karena “lamban untuk percaya” dan menjelaskan arti kitab suci sekitar soall kematian dan kebangkitan-Nya (ay.25).

5. Yesus membuka mata hati mereka ketika melakukan tindakan “mengucapkan berkat, memecah-mecahkan   roti” (ay.30).

6.  Ada “sukacita besar dan semangat yang baru”, kembali ke Yerusalem menceritakan pengalaman mereka tentang Yesus (ay. 33-35).

1. Lamban Untuk Percaya
Ada suatu fakta yang sangat penting untuk diperhatikan, yaitu bahwa pada waktu seseorang mendengar sesuatu dari surat kabar, majalah, TV, bahkan iklan dan gossip, ia dengan mudah percaya, tanpa meminta bukti. Tetapi kalau seseorang mendengar firman Tuhan, maka seringkali ia tidak mau percaya sebelum ada buktinya! Mengapa? Jelas karena dalam kasus pertama, ia mendengar sesuatu yang bersifat jasmani / duniawi, sehingga setan tidak merasa perlu untuk bekerja. Tetapi dalam kasus kedua, ia mendengar suatu kebenaran rohani sehingga setan merasa perlu untuk bekerja sehingga orang itu tidak percaya! Percaya pada kebangkitan orang mati adalah sesuatu yang penting, karena kalau orang menganggap bahwa tidak ada kehidupan setelah kematian, maka ia pasti akan hidup semaunya sendiri (bdk. 1Kor 15:32b). Kepercayaan pada kebangkitan Yesus dari antara orang mati, lebih-lebih merupakan sesuatu yang sangat vital untuk keselamatan.

a).  Hal itu dianggap tidak rasionil / tidak masuk akal 

Ini biasanya merupakan anggapan dari orang-orang yang membanggakan kepandaiannya / rasionya. Tetapi, kalau mereka sampai pada kesimpulan seperti itu, sebenarnya menunjukkan kalau sebetulnya mereka justru kurang tajam / kurang teliti dalam menganalisa.

b).  Mereka tidak memperhitungkan kuasa Allah yang tidak terbatas! 

Kalau mereka memperhitungkan kemahakuasaan Allah, maka jelaslah bahwa mereka tidak akan menyimpulkan bahwa kebangkitan adalah sesuatu yang tidak masuk akal. Bandingkan dengan Kis 26:8 dimana Rasul Paulus berkata: "Mengapa kamu menganggap mustahil, bahwa Allah membangkitkan orang mati?"

2. Penghalang yang Mengganggu Mata Iman

Ada banyak hal yang mengganggu pandangan untuk bersukacita. Penghalang itu biasa bersumber dari diri sendiri atau dari luar, Yang dari dalam diri sendiri, misalnya kekecewaan, kekuatiran, putus asa, atau trauma. Yang dari luar, misalnya karena dikelilingi persoalan, ketidak-adilan, kekuatiran, himpitan,dll. Murid-murid Yesus termasuk orang yang kecewa dan takut sehingga mereka bersembunyi dan bersikap lebih tertutup. Yesus yang semula mereka harapkan menjadi Mesias, ternyata dijatuhi hukuman mati. Mereka takut kalau-kalau mereka sebagai pengikut-Nya juga akan ditangkap dan menjalani nasib yang serupa.

3. Dangkalnya pemahaman tentang Kitab suci

Yesus memarahi murid-murid-Nya karena kedangkalan pemikiran mereka, bahkan cenderung lebih mementingkan kepentingan pribadinya sendiri. Kendati mereka sangat dekat dengan Yesus dan mengikuti Yesus tiap-tiap hari, namun mereka masih saja belum mengerti tentang maksud kedatangan Yesus ke bumi. Orang Kristen kerapkali masuk dalam situasi ini. Demikian lama ia telah menjadi orang Kristen, namun ia belum memahami bagaimana kehendak Tuhan dalam karya hidupnya, dan bagaimana ia bersikap sebagai orang Kristen. Bukankah hal yang demikian juga sering terjadi dalam kehidupan orang-orang percaya?

4. Pentingnya Memiliki Semangat Kemenangan Paskah

Paskah menunjukkan adanya pengharapan bagi orang percaya. Orang-orang yang percaya kepada Tuhan selalu bertumpu pada iman dan pengharapan. Sebagai orang  yang beriman akan Yesus, kebangkitan merupakan peristiwa yang paling pokok dan paling penting dalam hidup kita dan akan memberi warna dalam seluruh hidup kita selanjutnya. Kita dapat beriman kepada Kristus, pertama-tama adalah karunia iman yang diberikan Allah, sebab sesungguhnya tanpa karunia iman, kita tidak mungkin dapat percaya kepada Kristus.

a. Kebangkitan-Nya pada hari ketiga memberitahukan kepada kita bahwa Dialah Mesias Sejati. satu-satunya jalan keselamatan bagi umat manusia. Semua perbuatan baik yang dilakukan manusia untuk sampai ke Sorga adalah sia- sia, apabila tidak ada Kristus di dalam hati orang tersebut.

 b.  Kebangkitan-Nya juga  menyatakan kepada kita  bahwa Dia telah  mengalahkan maut. Segala sakit  penyakit, kutuk-kutuk kini telah berada di bawah kaki-Nya. Kesembuhan dan kemerdekaan menjadi milik mereka yang beriman kepada-Nya.

c. kebangkitan Kristus memberi pesan bahwa ada harapan bagi manusia. Kebangkitan Kristus hendak menegaskan bahwa ada  hidup dalam kekekalan bersama dengan Allah. Kehidupan yang telah dicari manusia sejak zaman dahulu kala.

Karena itu, semangat Paskah harus menjadi inspirasi kreatif umat percaya dalam menjalani hidup dan tugas panggilannya sebagai orang percaya. Dengan semangat Paskah kita dimampukan melayani Tuhan dengan penuh gairah dan dinamika bukan agar kita dikenal manusia, melainkan karena kita tahu bahwa “dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia” (1Korintus 15:58). Karena hanya yang kita kerjakan dalam Tuhan serta bertujuan untuk memuliakan Tuhan akan bernilai kekal dan akan mengkuti kita sampai ke sorga kelak. Adakah  indikasi tersebut dalam hidup kita sebagai orang percaya yang telah mengenal Tuhan yang bangkit? AMIN!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar