Renungan GKE

Jumat, 20 Juli 2012

TIDAK ADA YANG KEBETULAN BAGI HIDUP ORANG BERIMAN


Kejadian 43:1-14

Bagi orang beriman, tidak ada yang kebetulan dalam hidup ini. Walau dalam menjalani kehidupan juga mengalami berbagai macam pergumulan. Tidak otomatis terhindar dari derita dan tangisan. Mungkin kita pun seringkali mengalami peristiwa-peristiwa yang menyedihkan, yang membawa penderitaan berkepanjangan. Mungkin masalah jodoh, pekerjaan, studi, usaha, keluarga, biaya hidup, sakit-penyakit, Bisa jadi yang terasa hanya gelap semata. Tak ada yang mau menolong. Seolah Tuhan pun terasa begitu jauh tak memberi pertolongan. Namun benarkah begitu? Apakah Tuhan benar-benar lepas tangan tidak mempunya maksud yang indah di balik semuanya itu?

Saudara, sebenarnya tidak ada yang kebetulan dalam hidup ini. Semua tidak lepas dari campur tangan Tuhan. Walau orang pewrcaya juga mengalami berbagai penderitaan seperti yang dialami kebanyakan orang lain juga. Namun percayalah, Tuhan punya tujuan yang indah. Firman Tuhan berkata: “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” (Rm.8:28). Ya, Tuhan punya rencana yang indah untuk orang yang percaya. Allah sungguh menepati janji-Nya, dan semua terlaksana!

Lalu kenapa orang percaya mesti menderita juga? Nah, ini! Tuhan tidak ingin kita bermanja-manja, apalagi sampai takabur dan lupa diri. Tuhan memproses kita melalui pembelajaran kehidupan nyata, melalui pahit getirnya hidup ini, supaya kita mengerti hakikat hidup itu sendiri. Bahwa Tuhanlah sumber segala sesuatu. Manusia pun hanya bergantung pada-Nya. Bukan karena kuat gagahnya manusia itu sendiri. Manusia hanya bisa berencana, Tuhanlah yang menentukannya!

Lihatlah contoh dalam kehidupan keluarga Yakub. Pada masa itu terjadi bala kelaparan yang hebat sekali selama 7 tahun. Karena itu Yakub menyuruh anak-anaknya pergi ke Mesir untuk membeli gandum sebab di Mesir ada persediaan gandum yang banyak sekali. Yusuf, penguasa kedua di Mesir berhasil mengumpulkan gandum selama 7 tahun masa panen untuk digunakan pada masa kelaparan. Sebelum itu keluarga Yakub sudah pernah membeli gandum dari Mesir. Namun Yusuf, raja muda Mesir memerintahkan supaya mereka membawa adik mereka yang paling kecil bernama Benyamin. Benyamin adalah anak kesayangan ayahnya Yakub.

Menghadapi masa-masa kelaparan berkepanjangan dan akan kehilangan anak kesayangan, sepertinya Yakub menghadapi penderitaan besar. Tapi lihatlah indahnya maksud Tuhan dibalik semua pergumulan itu. Apa pembelajaran yang Tuhan lakukan melalui masa-masa sulit itu? Nah, ini. Yakub yang keberatan melepaskan anaknya Benyamin, tetapi karena kelaparan dan kesulitan yang sangat hebat, membolehkannya pergi bersama saudara-saudaranya ke Mesir.

Disamping itu Yakub berkata: "Jika demikian, perbuatlah begini: Ambillah hasil yang terbaik dari negeri ini (take of the best fruits in the land) dalam tempat gandummu dan bawalah kepada orang itu sebagai persembahan: sedikit balsam dan sedikit madu, damar dan damar ladan, buah kemiri dan buah badam.” Yakub menginstruksikan supaya anak-anaknya membawa buah-buah terbaik negeri itu. Apa artinya? Di tengah kesulitan dan kelaparan hebat, Yakub memberikan yang terbaik untuk raja Mesir. Demi memperoleh gandum, makanan pokok, Yakub berani memberikan hasil terbaik di negerinya kepada penguasa Mesir. Indah sekali bukan?

Di tengah susah dan beratnya hidup ini, kita perlu tetap belajar menyadari bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Kemahakuasaan-Nya akan tetap menyertai anak-anak-Nya. Inilah hal yang mesti selalu kita ingat dan syukuri. Memang kita kerap "tidak melihat" tangan Tuhan beserta kita, tetapi bukan berarti Tuhan tidak beserta kita. Barangkali Tuhan membiarkan kita hanya melihat padang gurun yang gersang, tetapi berkat-berkat indah menjadikan jiwa riang! Demikian pun yang terjadi kepada Yakub. Ia menerima balasan setimpal dari pemberiannya yang terbaik kepada kepada penguasa Mesir (Kej. 47:5-6). Dan akhirnya,Yakub dan keluarganya ditempatkan di tanah Gosyen yaitu tanah terbaik di Mesir.

Kita perlu belajar dari apa yang Tuhan lakukan melalui pergumulan Yakub. Ini penting! Karena tidak jarang, ketika menghadapi berbagai pergumulan, kita baru panggil-panggil Tuhan. Bila sepertinya Tuhan tidak memberikan pertolongan juga, tidak jarang orang menyangsikan Tuhan, malah akhirnya menjauh dari Tuhan. Tapi disini diperlihatkan, justru melalui masa-masa sulit sekali pun kita diajar oleh Tuhan untuk memberi yang terbaik terlebih dahulu, sesulit apa pun hidup ini. Tidak hanya bisa menuntut dari orang atau dari Tuhan agar diberikan yang terbaik bagi hidup ini. Jika ini sudah dilakukan, ketahuilah, bahwa anda sudah membuka pintu lebar-lebar untuk dilimpahi berkat Allah. Dan ketahuilah, Allah tidak sekali-kali membiarkan Anda sendiri! AMIN. *(KU).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar